TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempromosikan amandemen hukum yang akan memberinya lebih banyak kekuatan untuk mengumumkan perang tanpa berkonsultasi dengan semua kabinet, ungkap saluran TV Israel Channel 2, Senin (14/8/2017).
Laporan tersebut mengatakan bahwa Netanyahu bermaksud untuk memperkenalkan undang-undang ke Knesset setelah reses musim panas yang memungkinkannya untuk mengumumkan perang – atau operasi militer yang dapat memicu perang – tanpa otorisasi sebelumnya dari keseluruhan kabinet, kecuali hanya kabinet keamanan.
Netanyahu dilaporkan sangat menginginkan perubahan tersebut, yang akan mengharuskan mengubah salah satu Hukum Dasar Israel, untuk mencegah kebocoran dari semua kabinet.
Dua bulan yang lalu, kabinet keamanan Israel menyetujui sebuah amandemen yang memungkinkan pemerintah memberi wewenang kepada kabinet keamanan untuk memulai operasi militer atau perang besar.
“Amandemen tersebut disahkan untuk mencegah kebocoran informasi yang sensitif dari semua kabinet,” ungkap channel 2.
Menurut laporan tersebut, alasan Netanyahu mempromosikan amandemen terbaru adalah karena sebuah kejadian yang terjadi tujuh tahun lalu ketika Netanyahu dan Menteri Angkatan Daratnya Ehud Barak memerintahkan Kepala Staf pada saat itu, Gabi Ashkenazi, dan kepala Mossad Meir Dagan, untuk melakukan operasi rahasia tertentu.
Akan tetapi Dagan dan Ashkenazi menolak mematuhi perintah tersebut dan mengatakan bahwa operasi tersebut adalah ilegal.
(ameera/arrahmah.com)