GAZA (Arrahmah.id) – Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, mengatakan bahwa lebih dari 100.000 orang, terutama wanita dan anak-anak, masih terjebak di Jalur Gaza utara yang terkepung.
Berbicara kepada jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen pada Ahad (3/11/2024), Basal menggambarkan situasi yang mengerikan, di mana tidak ada layanan medis yang tersedia, dan masyarakat global, yang sering memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, menyaksikan penderitaan Gaza tanpa intervensi.
Basal melaporkan bahwa Pertahanan Sipil menerima panggilan terus-menerus dari penduduk di Gaza utara yang segera mencari bantuan untuk menyelamatkan yang terluka dan mengeluarkan yang meninggal dari reruntuhan.
Ia mengatakan bahwa tenaga medis di Gaza utara adalah warga sipil, karena pasukan ‘Israel’ telah menghalangi operasi sistem medis formal apa pun di daerah tersebut.
Basal juga menyoroti kekurangan kritis makanan dan obat-obatan, dan menceritakan bahwa 137 mayat masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang baru-baru ini hancur di Beit Lahia.
Menurut keterangan Basal, meski sudah berkali-kali mengajukan permohonan, belum ada organisasi internasional yang menanggapi permohonan Pertahanan Sipil.
Juru bicara itu lebih lanjut mencatat bahwa lebih dari 1.300 kematian telah tercatat di Gaza utara sejak intensifikasi blokade ‘Israel’ dimulai kurang dari sebulan yang lalu.
Wilayah tersebut, termasuk Kamp Jabalia dan Beit Lahia, telah dikepung selama 30 hari di tengah serangan udara dan artileri yang tiada henti, yang mengakibatkan ribuan orang tewas atau terluka dan memutus wilayah tersebut dari wilayah Gaza lainnya.
Pada Jumat (1/11), Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan peringatan keras tentang kondisi “apokaliptik” di Gaza utara, memperingatkan bahwa penduduk menghadapi ancaman penyakit, kelaparan, dan kekerasan yang akan segera terjadi.
“Seluruh penduduk Palestina di Gaza Utara berada pada risiko kematian yang sangat besar akibat penyakit, kelaparan, dan kekerasan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh penjabat kepala bantuan PBB Joyce Msuya, kepala badan-badan PBB, termasuk badan anak-anak PBB UNICEF dan Program Pangan Dunia, dan kelompok-kelompok bantuan lainnya. (zarahamala/arrahmah.id)