RAMALLAH (Arrahmah.com) – Kepala Negosiator Palestina Saeb Erekat mengatakan bahwa Hamas memiliki hak untuk tidak mengakui “Israel”, dan Hamas merupakan sebuah kelompok Palestina, bukan kelompok “teroris”.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Irem News, Erekat menuduh “Israel” melakukan intervensi keji dalam urusan Palestina. Dia menegaskan bahwa “Israel” menyadari bahwa sebuah negara Palestina di sepanjang perbatasan 67 tidak akan terwujud tanpa rekonsiliasi antar kelompok di Palestina, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Ahad (27/4/2014).
Selain itu, Erekat menuduh “Israel” menggunakan perjanjian rekonsiliasi sebagai dalih untuk menghambat negosiasi. Dia juga menganggap peringatan “Israel” yang akan menjatuhkan sanksi terhadap Otoritas Palestina sebagai bentuk “premanisme”.
Erekat juga menekankan bahwa Palestina tidak ada kembali ke perundingan kecuali jika “Israel” memenuhi komitmennya.
(ameera/arrahmah.com)