AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Aljazair dan Amerika Serikat sedang menjalani negosiasi untuk melepaskan delapan tahanan Aljazair terakhir yang dipenjara di Teluk Guantanamo, Menteri Kehakiman Aljazair Tayeb Louh mengumumkan pada Senin (21/12/2015), sebagaimana dilansir MEMO.
“Kami meneruskan proses hukum dengan Amerika Serikat untuk membebaskan delapan tahanan Aljazair terakhir yang masih di Guantanamo,” jelas Louh.
“Negosiasi yang dimulai tahun lalu memungkinkan dibebaskannya 18 tahanan Aljazair dari 26 tahanan, sebagian besar ditangkap di Afghanistan atas tuduhan terkait terorisme,” tambahnya.
Menurut menteri Aljazair, para tahanan yang telah diekstradisi ke Aljazair dirujuk ke pengadilan yang membebaskan beberapa dari mereka dan menghukum lainnya.
Dalam konferensi pers tahun 2015 terakhirnya, Obama mengatakan bahwa AS akan terus mengurangi jumlah tahanan di Guantanamo secara sistematis, menggambarkan penjara itu sebagai “salah satu magnet utama bagi perekrutan jihadi”.
Kongres AS menolak gagasan menutup penjara terkenal itu karena mereka takut penutupan itu akan menimbulkan ancaman bagi keamanan internal negara.
(banan/arrahmah.com)