NEW YORK (Arrahmah.com) – Negeri-negeri Arab yang bersekutu dengan AS mengekspresikan dukungan mereka jika pemerintah Trump mengumumkan Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah organisasi teroris, menurut pernyataan dari pejabat asing dan seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara kepada Fox News.
Berbicara pekan lalu dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menanggapi sebuah pertanyaan dari Fox News, Duta Besar Mesir untuk PBB, Amr Abdellatif Aboulatta, menyatakan dukungan untuk tindakan tersebut.
“Ini akan menjadi langkah yang positif,” katanya.
Sementara itu, Salman Al-Ansari, presiden Komite Urusan Publik Saudi Amerika, mengatakan kepada Fox News bahwa Barat “harus melakukan pekerjaan rumahnya.”
“AS perlu menentang kejahatan Ikhwanul Muslimin sesegera mungkin,” klaimnya.
“Jika anda mendengar Arab Saudi yang mengatakan Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris, jika anda mendengar Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa kelompok ini adalah teroris, maka apa yang harus menghentikan AS memasukkan IM sebagai kelompok teroris sementara ratusan bukti tersedia untuk menguatkan fakta ini?”
Ikhwanul Muslimin dilarang dan dikategorikan sebagai organisasi teroris di Arab Saudi, UEA dan Mesir.
Fox News sebelumnya melaporkan tentang perdebatan dan pertimbangan internal di Gedung Putih saat Trump mulai menjabat untuk menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).
“Pertarungan masih jauh dari selesai,” kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Fox News.
“Presiden ini tidak siap untuk mengikuti kebijakan pemerintahan sebelumnya, terutama upaya Obama untuk memberdayakan Ikhwan yang menyebabkan konsekuensi bencana dari Musim Semi Arab dan kematian ratusan ribu orang dari Sinai ke Sinjar,” pungkasnya.
Christopher Holton dari Pusat Kebijakan Keamanan, sebuah kelompok yang telah berada di garis depan upaya untuk menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris asing, mengatakan kepada Fox News, “Ini adalah langkah yang sangat penting. Seperti yang diketahui oleh duta besar Mesir, tujuan Ikhwanul Muslimin identik dengan semua organisasi jihad, seperti ISIS, Al Qaeda dan Hamas: pembentukan sebuah negara Islam yang diperintah oleh Syariah.”
David Reaboi, wakil presiden senior untuk operasi strategis di Security Studies Group, juga mengklaim bahwa “menunjuk Ikhwanul Muslimin akan menjadi langkah yang luar biasa ke arah yang ‘benar’. Ikhwanul Muslimin telah diidentifikasi sebagai ancaman oleh negara-negara yang paling mengenalnya – seperti Mesir, UEA, Arab Saudi – antara lain.”
“Negara-negara ini mengerti bahwa IM bukan hanya gerakan politik atau agama,” Reaboi menambahkan.
“Ini mesin utama yang mendorong proses radikalisasi terorisme. Setiap upaya untuk memerangi terorisme Islam perlu memperhitungkan jaringan global IM,” lanjutnya mengklaim. (althaf/arrahmah.com)