AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Amerika serikat (AS) yang dikenal sebagai negara “super power” dilaporkan sedang berada di trek tahun ke empat berutrut-turut dengan defisit melebihi satu triliun dolar.
Menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), AS akan kekurangan 1,1 triliun USD dalam anggarannya pada tahun 2012, seperti yang dilansir presstv.
CBO telah merevisi perkiraan 973 miliar USD untuk fiskal tahun 2012. Analisis anggaran belanja memprediksi negara itu untuk tetap tidak berubah, sementara mengharapkan pendapatan tumbuh sebesar 9,6 persen.
Selama fiskal dua tahun terakhir, AS mencatat defisit 1,3 triliun USD setelah membukukan rekor defisit 1,4 triliun USD pada fiskal tahun 2009.
Di bawah kebijakan saat ini, CBO memperkirakan utang nasional AS akan melonjak ke angka 15,3 triliun USD selama sepuluh tahun ke depan. Tingkat pengangguran resmi di AS juga diperkirakan akan meningkat pada tahun 2013.
Sementara itu, perkiraan domestik bruto nasional (PDB) juga telah direvisi turun ke dua persen.
Sejak krisis ekonomi tahun 2008, defisit anggaran AS menduduki tanda satu triliun dolar.
Krisi ekonomi AS telah memicu kerusuhan di jantung negara tersebut, Gerakan Occupy Wall Street (OWS), sebuah gerakan protes yang dimulai pada tanggal 17 September 2011 di Zuccotti Park, di zona keuangan Wall Street, New York, untuk memprotes ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, pengangguran tinggi, kerakusan, serta korupsi, dan pengaruh perusahaan-perusahaan besar—terutama dari sektor jasa keuangan—terhadap pemerintah. Para demonstran merujuk pada ketidaksetaraan pendapatan dan kekayaan di AS antara orang-orang kaya dan seluruh penduduk AS. Protes di New York itu telah memicu munculnya protes dan gerakan Occupy serupa di seluruh dunia.
(siraaj/arrahmah.com)