YERUSALEM (Arrahmah.com) – “‘Israel’ tidak akan menyetujui pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari rencana aneksasinya,” ujar Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu pada Ahad (7/6/2020)
Dilansir TV 13 Israel, Netanyahu mengatakan bahwa rencana aneksasi Tepi Barat akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
“Rencana aneksasi tidak mencakup pembentukan negara Palestina, dan pemerintah juga tidak akan menyetujui adanya pembentukan negara Palestina,” ujar Netanyahu.
Dia menambahkan bahwa proses pemetaan untuk aneksasi hingga kini belum selesai.
Zionis “Israel” diperkirakan akan mencaplok wilayah Tepi Barat yang selama ini diduduki. Hal ini sesuai dengan rencana yang digawangi oleh Netanyahu dan sekutunya Beny Gantz, kepala Partai Biru dan Putih.
Rencana tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut AS sebagai “Deal of Century” atau “Kesepakatan Abad Ini” yang diumumkan pada 28 Januari lalu.
Isi “Deal of Century” mencakup pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” yang abadi dan tak terbagi serta mengakui kedaulatan “Israel” atas sebagian besar wilayah di Tepi Barat.
Dalam “Deal of Century” juga tertuang seruan untuk membentuk negara Palestina yang berbentuk negara kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS, maka “Israel” akan mencaplok 30%-40% wilayah di Tepi Barat, termasuk seluruh Yerusalem Timur yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa, kiblat pertama umat Islam. (rafa/arrahmah.com)