ADDIS ABABA (Arrahmah.com) – Sedikitnya enam negara di wilayah Timur Afrika meminta PBB untuk melakukan blokade maritim, dimana mujahidin Al-Shabaab telah memperlihatkan kemenangan demi kemenangan dalam menjatuhkan pemerintahan munafik Somalia.
Pada Rabu (20/5), pertemuan di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, Sekretaris Jenderal Inter-Governmental Authority on Development (IGAD) menyeru kepada negara-negara Afrika untuk melakukan tindakan dalam menghadapi “ancaman” dari para pejuang lokal Somalia.
Ia meminta Dewan Keamanan PBB untuk menekan agar tidak diadakan jalur penerbangan, kecuali untuk tujuan kemanusiaan yang telah disetujui oleh pemerintah dan melakukan blokade di wilayah lautan terutama di pelabuhan Kismayo dan Merka untuk mencegah terjadinya penyelundupan senjata dan gelombang bantuan tentara dari luar.
Pemimpin Komisi Uni Afrika, Jean Ping yang menghadiri pertemuan IGAD, sekali lagi menyeru tentara PBB untuk memasuki Somalia dan merespon “ancaman” yang mungkin akan mengancam dunia internasional.
IGAD dibentuk oleh negara Djibouti, Ethiopia, Kenya, Somalia, Sudan dan Uganda. Eritrea keluar dari keanggotaan pada tahun 2007.
Mereka (negara-negara yang tergabung dalam IGAD) merasa khawatir mujahidin Al-Shabaab dan kelompok jihad lain yang mendukungnya, akan menggulingkan pemerintahan Somalia dan menerapkan syariat Islam di negeri itu. Jika hal itu terjadi, bisa jadi Al-Shabaab akan melebarkan sayap juangnya ke negeri-negeri tetangga demi menegakkan kalimat Allah di bumi Afrika. Hal inilah yang ditakuti negara-negara munafik di wilayah Timur Afrika tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)