RIYADH (Arrahmah.id) – Negara-negara Arab, pada Senin (17/1/2022), bergegas mengutuk serangan pemberontak Syiah Houtsi di Uni Emirat Arab (UEA), yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai enam lainnya, Anadolu melaporkan.
Tiga truk tangki bahan bakar meledak di kawasan industri Musaffah di ibu kota, Abu Dhabi, pada Senin. Kebakaran juga terjadi di lokasi konstruksi di Bandara Internasional Abu Dhabi.
Pemberontak Houtsi mengatakan bahwa mereka telah melakukan operasi militer “jauh di UEA”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
UEA mengatakan berhak untuk menanggapi serangan Houtsi, bersumpah bahwa serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk “serangan teroris pengecut” di UEA, dengan mengatakan “keamanan UEA adalah bagian tak terpisahkan dari keamanan Yordania”.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut serangan itu sebagai “teroris”, mengulangi “dukungan mutlaknya kepada UEA terhadap segala ancaman terhadap keamanan dan stabilitasnya”.
Kuwait juga menyesalkan serangan Houtsi sebagai “pelanggaran prinsip-prinsip dasar hukum internasional”, menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri “perilaku agresif milisi Houtsi”.
Bahrain mengatakan serangan itu merupakan “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan UEA.”
Kementerian Luar Negeri Yaman mengecam serangan Houtsi sebagai “eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya”, dengan mengatakan itu mencerminkan “keputusasaan Houtsi setelah kekalahan pemberontak di provinsi Marib dan Shabwa”.
Perdana Menteri Libanon, Najib Mikati, juga mengutuk serangan terhadap Abu Dhabi, mengungkapkan solidaritasnya dengan UEA.
UEA adalah anggota koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houtsi di Yaman sejak 2015. (haninmazaya/arrahmah.id)