ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Kerjasama terselubung antara Pakistan dan AS dalam memerangi Taliban mulai terungkap. Kerjasama itu tidak hanya dalam operasi penyerangan dan suplai logistik tapi juga meliputi perencanaan. Pasukan NATO di Afghanistan memuji Pakistan atas kerjasamanya memerangi Taliban dan Al Qaeda di Afghanistan.
“Kerjasama dengan tentara Pakistan sangat baik dan terbaik dibanding waktu-waktu sebelumnya. Kerjasamanya tidak hanya dalam operasional saja tapi meliputi juga kerjasama dalam perencanaan serangan” ungkap Kepala pasukan NATO di Afghanistan, Brigjen Richrad Pelanchi. Richard mencontohkan operasi militer di wilayah Kunar Afghanistan di sebelah Timur Laut Afghanistan dan operasi militer di kawasan Bajur sebagai operasi bersama yang paling berhasil.
Namun pujian NATO tersebut mendapat kecaman keras dari kelompok-kelompok oposisi di dalam negeri Pakistan. Pasalnya, aksi-aksi serangan udara NATO dan AS di wilayah pedalaman Pakistan telah menyebabkan kebencian rakyat Pakistan terhadap pemerintahannya semakin meningkat. Pemimpin partai oposisi, Nawaz Sharif bahkan mengancam akan menghentikan suplai pemerintah Pakistan bagi operasi militer NATO, jika tentara AS masih terus melancarkan serangan udaranya.
“ Terus berlanjutnya serangan militer AS seperti ini, mengharuskan pemerintah Pakistan untuk meninjau ulang perijinan bagi lalu lintas logistik pasukan NATO melalui wilayah Pakistan” ungkap Nawaz Syarif di Islamabad seperti dikutip Aljazeera pada 2(4/11). Syarif juga mengatakan gejolak kebencian rakyat Pakistan terhadap pemerintah sudah tidak tertahankan lagi. Syarif menuduh pemerintahan Presiden Asif Ali Zardari sebagai pelaksana agenda AS.
AS tambah ribuan Pasukannya
Juru Bicara militer AS Kolonel Greg Julian pada para wartawan di kota Kabul mengatakan, satu brigade pasukan tambahan yang berjumlah antara 3.500 sampai 4.000 tentara akan tiba di Afghanistan pada bulan Januari mendatang dan akan ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan negara Pakistan. Saat ini militer AS sedang menyiapkan 165 pos penjagaan di perbatasan sebagai tempat pasukan AS bertugas.
Pasukan AS di Afghanistan belakangan ini mengintensifkan operasi militernya di pedalaman Pakistan yang berbatasan langusung dengan Afghanistan. Militer AS mengklaim telah melakukan lebih dari 50 serangan dan intrusi ke wilayah Pakistan. Tindakan pasukan AS yang seenaknya melakukan serangan ke Pakistan memicu sentimen anti-AS di negeri itu. Pemerintah Pakistan pun melontarkan kecaman keras pada AS. Namun belakangan terungkap, militer Pakistan, Afghanistan dan AS terlibat kesepakatan untuk melakukan operasi rahasia untuk memburu anggota al-Qaida dan Taliban yang diduga membangun basis di kawasan pedalaman Pakistan.
Pekan kemarin, Kolonel John Spiszer, Komandan Brigade ke-3 Divisi Infanteri Pertama pasukan AS pada para wartawan di kota Kabul mengatakan, operasi bersama antara militer AS, Afghanistan dan Pakistan untuk memburu anggota dan para pendukung al-Qaeda di Pakistan diberi nama Operasi Lion Heart. [Hanin Mazaya/SI]