WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pasukan penjajah NATO siap untuk melakukan operasi militer di Suriah seperti yang pernah mereka lakukan di Libya, ujar Jenderal Stavridis, seorang pejabat militer AS yang saat ini menjadi komandan di Komando Erope (USEUCOM) dan Panglima Tertinggi Sekutu Eropa (SACEUR), seperti dilansir Kavkaz Center, Rabu (20/3/2013).
“Kami mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan kami siap, jika diperlukan, untuk terlibat di Suriah seperti yang kami lakukan di Libya,” ujar Stavridis.
“Seperti yang kita semua tahu, situasi Suriah terus memburuk dan lebih buruk lagi, 70.000 orang tewas, jutaan mengungsi. Tidak ada akhir yang terlihat dalam perang saudara. Aliansi memiliki posisi yang akan memungkinkan mengikuti urutan yang sama dengan yang digunakan di Libya,” klaimnya saat berbicara pada sidang Komite angkatan Bersenjata, Senat Kongres AS.
Dia ingta bahwa operasi di Libya didahului oleh “resolusi dewan keamanan”, perjanjian regional dan perjanjian antara 28 anggota aliansi.
Sebelumnya, pers AS melaporkan bahwa Amerika sedang mempersiapkan operasi militer melawan Mujahidin Suriah. Untuk tujuan ini, informasi dikumpulkan dari drone AS serta membentuk formasi baru dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yang bukan seperti FSA yang beroperasi di Suriah selama ini, mereka akan beroperasi di bawah perintah kubu oposisi pro-Barat, “Koalisi Nasional” yang baru-baru ini memilih Perdana Menteri.
Selain itu, geng bayaran khusus CIA dan agen mata-mata Barat dan Arab sedang dipersiapkan untuk membunuh komandan Mujahidin terkemuka di Suriah.
Pada gilirannya, beberapa hari lalu Mujahidin Suriah mengambil kendali penuh atas kota penting di timur laut negara itu, ibukota provinsi Deir az-Zor, sekitar 400 km dari Damaskus, mendirikan dewan gabungan untuk mengatur kehidupan kaum Muslim di timur Suriah yang sebagian besar berada di bawah kendali mereka.
“Dengan kehendak Allah, batalion Islam membentuk dewan agama di timur untuk mengelola urusan rakyat dan mengisi celah keamanan,” ujar tentara Islam dalam sebuah statemen yang didistribusikan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Dewan ini akan mencakup beberapa kantor yang menjalankan fungsi termasuk layanan keadilan (hukum), kepolisian, dan gawat darurat, ujar pernyataan itu. (haninmazaya/arrahmah.com)