BRUSSELS (Arrahmah.com) – NATO menolak untuk bertanggung jawab penuh atas kematian warga sipil saat melakukan operasi serangan udara melawan pemerintah diktator Muammar Gaddafi.
Selama enam bulan, aliansi militer salibis Barat ini menyerang target militer di seluruh penjuru negara Afrika, dengan dalih melemahkan sang despot Gaddafi.
Salah satu dari 10.000 serangan udara yang dilancarkan NATO mengenai area penduduk di pinggir kota Suq Juma (wilayah yang penduduknya juga anti-Gaddafi) dan menewaskan lima anggota keluarga pada 19 Juni 2011.
Sementara yang seharusnya menjadi target penyerangan, yakni sebuah barak kecil yang ditempati oleh militer Gaddafi, masih berdiri utuh 30 mil dari tempat kejadian.
Aliansi Barat mengaku menyerang rumah itu, tetapi enggan menanggapi soal tewasnya warga sipil yang berada di rumah yang mereka serang.
Menurut think tank Inggris, Royal United Service Institute, melansir dalam laporannya terdapat lebih kurang 100 warga sipil yang tewas akibat serangan NATO, sementara rezim Gaddafi menyebabkan lebih dari 1.000 kematian warga sipil.
Beberapa keluarga korban bahkan meminta pengacara untuk membantu mereka memperoleh kompensasi dari NATO. (althaf/arrahmah.com)