KABUL (Arrahmah.com) – Para pejabat NATO pada hari Ahad (26/8/2012) mengatakan bahwa mereka telah menutup 202 pangkalan di Afghanistan sebagai bagian dari penarikan pasukan dan “mentransfernya kepada pemerintahan boneka Afghan”.
Sebanyak 282 pangkalan lainnya dengan kapasitas yang sama telah “diserahkan” kepada pemerintahan Afghan, kata juru bicara NATO Lt. Kol. David Olson di hadapan para wartawan di Kabul, dikutip Pajhwok.
Olson mengatakan bahwa semua fasilitas yang ditutup meliputi dari pangkalan kecil seperti pos-pos pemeriksaan hingga perumahan yang menjadi tempat tinggal bagi 300 tentara. Sebagian besar penutupan terjadi di sepanjang jalan raya utama negara itu dan penutupan pangkalan telah meluas hampir di setiap provinsi.
Artinya, menurut laporan Pajhwok, jumlah pasukan teroris asing yang sekarang beroperasi hanya setengahnya dari pangkalan yang ada di Afghanistan pada Oktober 2011, yang ketika itu jumlah mereka sekitar 800-an.
Direktur Material Enterprise Integration United States Forces-Afghanistan, Steven A. Shapiro, mengatakan bahwa hingga 20.000 peralatan baik kecil maupun besar seharga 3 juta USD telah “diserahkan kepada pasukan Afghan”, sebuah program yang diklaim akan terus berlangsung hingga NATO menarik diri sepenuhnya dari Afghanistan.
Shapiro mengatakan lebih dari 50 persen dari peralatan non militer akan diserahkan kepada pasukan keamanan Afghan. Hingga 200 pangkalan lainnya juga akan ditutup dan peralatan akan diserahkan kepada pasukan Afghan tahun ini.
Mengenai ini Mujahidin Taliban telah lebih awal melaporkan bahwa akhir-akhir ini pasukan penjajah asing mulai meninggalkan pangkalan-pangkalan mereka di seluruh Afghanistan, dan ini menjadi sebuah sinyal bahwa secara bertahap bangsa Afghan akan mencapai kemerdekaan dari kungkungan penjajahan dan penjajah akan mengalami kekalahan telak yang memalukan. (siraaj/arrahmah.com)