KABUL (Arrahmah.com) – Pasukan yang dipimpin oleh NATO di Afghanistan mengumuman bahwa pihaknya akan menghentikan untuk sementara waktu semua operasi ofensif melawan pemberontakan mujahidin selama pekan pemilihan presiden ini.
Pasukan Pendamping Keamanan Internasional (ISAF) mengatakan keputusan tersebut muncul sebagai respon atas seruan para penguasa munafik Afghan untuk mendeklarasikan hari Kamis sebagai “Hari Perdamaian” karena akan diadakan pemilihan presiden dan pemilihan dewan provinsi.
ISAF berdalih hanya operasi yang dirasa penting untuk melindungi warga sipil Afghanistan yang akan dilaksanakan pada hari pemilihan.
“Usaha kami sebagai partner keamanan Afghanistan akan difokuskan pada perlindungan rakyat Afghanistan dari para pemberontak, sehingga rakyat bebas menggunakan hak pilih mereka untuk presiden dan perwakilan provinsi yang akan datang,” kata Brigadir Jenderal Eric Tremblay, juru bicara ISAF.
Meskipun demikian, mujahidin Taliban tetap memperlihatkan sikap tegas mereka atas pesta demokrasi yang hanya akan menyengsarakan dan tidak akan memberikan perubahan bagi rakyat Afghanistan tersebut. Karena hasil pemilihan tersebut, layaknya pemilihan-pemilihan di negeri lainnya, sudah bisa ditebak. Yang muncul adalah orang-orang yang loyal pada kepentingan orang-orang kafir, khususnya Amerika Serikat.
Mujahidin sudah dengan tegas memperingatkan rakyat Afghanistan untuk tidak berperan serta dalam aktivitas haram tersebut, jika tidak mau ikut menjadi korban dalam serangan yang sudah dijanjikan Taliban. (Althaf/arrahmah.com)