ANKARA (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, yang yang sudah menjadikan hubungan dengan Rusia sebagai prioritas tertinggi, mengatakan pada Jumat (28/8) bahwa ia sudah menangkap adanya sinyal positif dalam hubungan NATO dan Moskow.
“Kami mempunyai pertentangan dalam beberapa hal. Salah satunya adalah mengenai Georgia, namun mereka sebaiknya tidak mengalihkan fakta bahwa kami memiliki ancaman keamanan yang sama,” kata Rasmussen kepada para wartawan saat kunjungannya ke salah satu anggota NATO, Turki.
Pada bulan Juni lalu, NATO dan Rusia melanjutkan kerjasama resmi dengan alasan ancaman keamanan yang tersebar luas, setelah hubungan kedua belah pihak sempat beku akibat intervensi militer Rusia Agustus yang lalu di Georgia, negara yang sudah dijanjikan keanggotaan NATO.
Rasmussen yang mengambil alih jabatan sekjen NATO bulan ini, mengatakan bahwa NATO dan Rusia harus bekerja sama untuk mengatasi terorisme, proliferasi nuklir, dan pembajakan.
NATO berharap hubungan yang lebih dekat dengan Rusia dalam segala hal, akan menghantarkan sebuah kesepakatan dengan Moskow untuk memperoleh izin transit persenjataan ke Afghanistan. Saat ini NATO mengandalkan rute distribusi perlengkapan perangnya melalui Pakistan yang ternyata harus terhambat karena menghadapi penyerangan yang bertubi-tubi.
Namun, ada beberapa sekutu NATO yang tetap bersikeras bahwa hubungan dengan Rusia ini sebaiknya tidak dilakukan jika NATO tetap memberikan keanggotaannya pada Georgia dan Ukraina yang selama ini membuat Moskow kesal. (Althaf/rtrs/arrahmah.com)