BRUSSELS (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenburg, mengatakan pada Jumat (14/9/2018) bahwa pembelian sistem pertahanan rudal Turki dari Rusia adalah “keputusan nasional” Ankara sendiri.
“Ini merupakan tantangan dan sudah diketahui bahwa ada perselisihan antara Turki dan terutama Amerika Serikat dalam masalah ini,” kata Stoltenburg di lembaga pemikir konservatif Heritage Foundation di Washington D.C.
Pemimpin NATO ini menyebutkan bahwa untuk NATO yang paling penting adalah “sistem yang berbeda dapat bekerja bersama.”
Desember lalu, Turki mengumumkan bahwa mereka memfinalkan perjanjian dengan Rusia untuk pembelian dua sistem S-400 pada awal 2020.
Pada bulan Juni, Senat AS meloloskan RUU yang melarang penjualan jet F-35 ke Turki, mengutip pembelian S-400.
Stoltenburg melanjutkan untuk membahas peran yang dimainkan Turki sebagai bagian dari NATO dan betapa pentingnya sekutu negara itu – dalam hal lokasi geografisnya, kontribusinya terhadap perang melawan Daesh dan perannya sebagai tuan rumah bagi para pengungsi Suriah.
“Turki juga penting ketika berhadapan dengan krisis migran dan pengungsi. Mereka menampung jutaan pengungsi, dan mereka penting untuk menerapkan kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki dalam mengelola aliran migran di Laut Aegea,” kata Stoltenburg.
Dia mengatakan Turki telah didera sejumlah serangaan ‘teroris’ dan upaya kudeta yang gagal.
“Jadi, ya ada masalah, ada tantangan, dengan keputusan membeli S-400 yang dikombinasikan dengan F-35. Saya menyambut baik dialog, tetapi pada saat yang sama penting untuk mengenali pentingnya Turki bermain pada seluruh aliansi,” tambah Stoltenburg. (Althaf/arrahmah.com)