TRIPOLI (Arrahmah.com) – Seorang wartawan Amerika mengatakan bahwa tentara AS dan NATO menggunakan rudal dan bom depleted uranium (DU) dalam penyerangannya di Libya.
Conn Hallinan, kolumnis dengan fokus kebijakan luar negeri yang berbasis di Berkeley, California mengatakan bahwa “Fakta bahwa AS menolak penggunaan uranium hanya omong kosong.”
Hallinan mencatat bahwa serangan udara Barat dengan ledakan yang menghasilkan “bola api besar” merupakan karakteristik unik yang hanya disebabkan oleh bom DU, ujarnya seperti yang dilansir Press TV.
“Konsekuensi jangka panjang akan menjadi sangat parah,” tambahnya.
Dampak yang disebabkan oleh penggunaan senjata DU mencakup berbagai masalah kesehatan, mulai dari berbagai jenis kanker, seperti leukimia hingga mutasi genetik. Ia juga mencemari udara, air dan tanah dengan radioaktiv.
Laporan lainnya telah mengonfirmasi penggunaan DU sejak pelaksanaan zona pelarangan terbang di Libya.
Padahal PBB telah melarang penggunaan, pembuatan, pengujian, penjualan dan penimbunan senjata DU. Namun atas dasar “resolusi Dewan Keamanan PBB”, AS dan sekutunya menyerang Libya menggunakan senjata yang mereka larang, ironis! (haninmazaya/arrahmah.com)