Afghanistan – NATO memerlukan sedikitnya beberapa tahun lagi untuk membangun kembali tentara di Afghan sebelum dapat mulai memegang kendali dalam perang menghadapi Taliban, kata pemimpin kepala tentara aliansi di Afghanistan.
Jumlah pasukan di Afghanistan sekitar 35,000 sampai 40,000 dan tidak akan mencapai target 70,000 sampai akhir dari 2008, kata Jendral AS Dan K. McNeill, pemimpin angkatan North Atlantic Treaty Organization di Afghanistan.
“Kami sedang dalam proses untuk melengkapi itu pada akhir tahun depan” dan itu akan mengambil “sedikit waktu setelah itu” sebelum tentara Afghan menjadi “satu kekuatan yang mandiri”, kata McNeill pada suatu konferensi pers.
NATO mempunyai 39,000 pasukan di Afghanistan yang memerangi Taliban yang kembali bangkit, yang pada tahun 2001 sepertinya sudah dikalahkan oleh AS. McNeill berkata, tentara aliansi perlu membangun angkatan sebelum dapat mulai berusaha untuk mengalahkan mereka.
Misi pertempuran NATO semakin menimbulkan kontroversi di Eropa seiring banyaknya korban sipil dan keprihatinan tentang masalah produksi bunga candu.
Hanya 31 persen orang-orang Eropa yang mendukung kampanye militer melawan Taliban, dengan oposisi tertinggi di Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol, menurut survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga Jerman. Dukungan penduduk Amerika masih tetap pada 68 persen.
Pasukan Jerman
Parlemen Jerman sedang menimbang masa depan dari 3,000 pasukan Jerman di Afghanistan, kebanyakan dalam peran-peran yang bukan dalam pertempuran. Beberapa pembuat undang-undang Sosial demokratis sedang menuntut penarikan 100 angkatan khusus yang bertugas dengan tentara AS.
Mentri pertahanan NATO berjanji pada Bulan Juni untuk mengirimkan lebih banyak pelatih-pelatih dan peralatan untuk memperkuat tentara Afghan, ia berkata hanya angkatan lokal dapat mengalahkan pemberontakan terhadap pemerintah Afghanistan terpilih, yang dipimpin oleh Hamid Karzai.
Tentara sudah merekrut calon kira-kira 2,000 sampai 3,000 tiap bulan pada tahun ini, meningkat dari 600 per bulan pada tahun lalu, kata McNeill. NATO dan tentara Afghan sudah menyelenggarakan beberapa operasi gabungan, dan sekarang yang sedang dalam proses dengan tentara AS di Timur, katanya.
“Mereka telah meningkatkan usaha mereka untuk menghasilkan tentara,” kata McNeill.
Ketidakstabilan Muncul
Afghanistan tidak banyak membuat kemajuan di dalam membangun kepolisian untuk menjaga wilayah-wilayah yang dirampas dari Taliban, dan pergesekan antar suku di beberapa tempat-tempat membuka peluang munculnya pemberontakan, kata McNeill.
Ia menunjuk “beberapa ketidakstabilan yang muncul” dalam “salah satu dari daerah-daerah yang bermasalah” di Barat provinsi Kandahar. Meski demikian, situasi keamanan “kelihatan lebih baik dibanding keadaan di situ pada tahun lalu, ia berkata.
“Kami bukan suatu kekuatan yang cukup besar untuk membersihkan semua area dan memegang kendali semuanya”, kata McNeill. (blmbrg/armnews)