TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sebuah pesawat tak berawak milik salibis NATO telah terjatuh di Libya, sebelumnya NATo telah kehilangan kontak radar dengan operatornya, ujar pejabat pertahanan AS pada Selasa (21/6/2011).
MQ-8B Fire Scout, sebuah helikopter kecil tanpa pilot yang digunakan untuk memata-matai, merupakan salah satu dari dua yang dikerahkan di Libya, lapor AFP.
Ini adalah konfirmasi pertama dari penggunaan pesawat seperti ini di Libya.
Televisi negara Libya memperlihatkan gambar dari bangkai pesawat pada Selasa (21/6) mengatakan bahwa pesawat itu adalah jenis Apache, sebuah helikopter penyerang yang mulai digunakan baru-baru ini di Libya oleh NATO.
Dikatakan bahwa helikopter telah ditembak jatuh oleh tentara rezim Gaddafi di dekat Zliten, sekitar 160 Km dari ibukota, Tripoli, namun NATO membantah telah kehilangan helikopternya.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada AFP bahwa penyebab putusnya kontak radar antara Fire scout dengan Komando NATO pusat di Naples, Italia, tidak diketahui.
Tidak jelas apakah helikopter kecil itu yang dilengkapi dengan kamera dan sensor untuk penerbangan pengintaian dari kapal angkatan laut, telah ditembak jatuh atau mengalami masalah mekanis atau komunikasi.
Lebih jauh di zliten, kota yang dikuasai oleh pejuang oposisi, roket ditembakkan oleh pasukan yang setia kepada Gaddafi, menghantam pusat kota untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu terakhir, membuktikan bahwa kota tersebut tetap dalam kisaran pasukannya.
Empat roket menghantam daerah itu pada Selasa (21/6), membuat ketakutan di kalangan penduduk. Sebelumnya pasukan oposisi telah berhasil memukul mundur dan mengusir keluar orang-orang Gaddafi setelah berminggu-minggu pertempuran terjadi.
Drone AS untuk mengumpulkan data intelijen
Pentagon sebelumnya telah mengumumkan penyebaran dua predator bersenjata untuk kampanye udara NATO melawan Moammar Gaddafi, namun tidak menyebutkan peran kedua helikopter kecil ini.
NATo kehilangan jejak drone mereka sejak pukul 09.20 waktu setempat di pusat pesisir Libya, ujar juru bicara NATO, Mike Bracken.
“Helikopter drone ini tengah melakukan pengawasan intelijen dan pengintaian untuk memantau kekuatan pro-Gaddafi yang mengancam penduduk sipil,” klaim Bracken dalam sebuah konferensi pers di Brussels via jaringan video dari Naples. (haninmazaya/arrahmah.com)