KABUL (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, telah menekankan bahwa pasukan asing tidak akan meninggalkan Afghanistan meskipun penyerahan keamanan kepada pasukan Afghanistan pada tahun 2014 akhir telah dilakukan seluruhnya, lansir Press TV pada Jumat (7/10/2011).
“Jangan ada kesalahan. Transisi tidak berarti pergi. Kami tidak akan pergi ketika Afghanistan memimpin,” Rasmussen mengumumkan pada hari Kamis (6/10), setelah pertemuan puncak dua hari para menteri pertahanan NATO di Brussels.
Rasmussen pun menambahkan bahwa pasukan militer pimpinan AS itu akan berkomitmen untuk melanjutkan kehadiran mereka di Afghanistan melampaui 2014 agar tidak meninggalkan “kekosongan keamanan”.
Rasmussen mengatakan konferensi internasional mendatang mengenai Afghanistan, yang dijadwalkan berlangsung di kota Bonn Jerman pada awal Desember, harus menyampaikan pesan bahwa “kami tidak akan meninggalkan Afghanistan.”
Pasukan asing, menurut Rasmussen, akan bertugas melatih pasukan keamanan Afghanistan setelah penarikan yang direncanakan tahun 2014. Ia menambahkan bahwa keputusan tentang jumlah tentara asing yang harus terus tinggal di Afghanistan akan bergantung pada situasi keamanan di akhir 2014.
7 Oktober kemarin menandai ulang tahun kesepuluh dari invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada tahun 2001 yang menggulingkan rezim Taliban. Namun, perang 10-tahun yang konon dilakukan untuk melawan militansi itu nyaris tidak memberikan dampak positif apapun bagi Barat, kecuali kerugian yang sangat besar.
Meski demikian, Rasmussen bersikeras bahwa situasi keamanan telah membaik. Ia menambahkan bahwa jumlah serangan Taliban telah menurun, suatu klaim yang berlawanan drastis dengan sebuah laporan PBB baru-baru ini yang menunjukkan bahwa insiden kekerasan di Afghanistan telah naik sebesar 40 persen yang berakibat kekalahan di pihak Barat dalam delapan bulan pertama tahun 2011, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010. (althaf/arrahmah.com)