BRUSSELS (Arrahmah.com) – Pemimpin NATO mengatakan bahwa Afghanistan dapat menjadi prototipe kerjasama sipil-militer masa depan dalam menangani krisis di negara-negara konflik lainnya.
Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa militer saja tidak cukup menjawab permasalahan kompleks sebagaimana yang terjadi di Afghanistan. Sebaliknya, ia membutuhkan dukungan dari organisasi pengembangan dan LSM internasional untuk memberikan kekuatan alternatif yang dibutuhkan untuk memenangkan krisis tersebut.
Fogh Rasmussen mengeluh dalam sebuah video blog yang dirilis hari Kamis (4/3) bahwa militer dan kelompok-kelompok donor saat ini “tidak mau berdiri bersama-sama” dan hampir tidak mau berbagi informasi. Untuk mengubah hal tersebut, ia mengatakan bahwa NATO berencana untuk menyelenggarakan konferensi yang akan melibatkan para perencana militer, LSM dan organisasi lainnya. (althaf/ap/arrahmah.com)