BEIRUT (Arrahmah.com) – Pemimpin militan Syiah “Hizbullah” Libanon, Hassan Nasrallah, telah menjanjikan tanggapan yang “sesuai dan proporsional” terhadap setiap serangan udara “Israel” di Libanon setelah gejolak di perbatasan minggu ini.
“Israel” melakukan serangan udara pertamanya di tanah Libanon dalam beberapa tahun pada Kamis (5/8/2021), mendorong “Hizbullah” untuk menembakkan roket kembali ke “Israel” pada hari berikutnya.
“Respon kami terkait dengan serangan ‘Israel’ yang terjadi di Libanon selatan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun,” kata Nasrallah pada Sabtu (7/8) dalam pidato yang disiarkan televisi menjelang peringatan berakhirnya perang terakhir dengan “Israel” pada tahun 2006, lansir Al Jazeera.
“Kami ingin memberi tahu musuh bahwa setiap serangan udara oleh angkatan udara ‘Israel’ di Libanon pasti akan mendapat tanggapan, meskipun dengan cara yang sesuai dan proporsional, karena kami ingin melayani tujuan melindungi negara kami,” tambahnya.
Nasrallah menggambarkan serangan udara minggu ini sebagai “perkembangan yang sangat berbahaya”, tetapi mengatakan “Hizbullah” tidak menginginkan perang.
“Kami tidak mencari perang dan kami tidak ingin menuju perang, tetapi kami siap untuk itu jika perlu,” katanya, menggemakan komentar serupa oleh “Israel” minggu ini.
Sebelum Kamis, serangan udara terakhir “Israel” di Libanon terjadi pada 2014, ketika pesawat tempur menyerang wilayah dekat perbatasan Suriah.
Tembakan roket “Hizbullah” ke posisi “Israel” pada Jumat pagi memicu serangan balasan dari “Israel”, mendorong penjaga perdamaian PBB untuk memperingatkan “situasi yang sangat berbahaya”.
Namun “Israel” kemudian mengatakan tidak ingin meningkat menjadi perang penuh. (haninmazaya/arrahmah.com)