HAMBURG (Arrahmah.com) – Pada awal 2009, sejumlah Muslim yang tinggal di Hamburg, yang merupakan satu jamaah di masjid yang sama dengan beberapa penyerang pada peristiwa 911, memutuskan untuk berangkat ke Afghanistan menjadi relawan untuk berjihad.
Mereka membayangkan menjadi prajurit yang gagah, namun ternyata cita-cita mereka mengalami kegagalan di jalan.
Mereka semua berjumlah 11 orang, sembilan orang laki-laki dan dua lainnya adalah para istri, mereka semua sangat ingin berjuang melawan penjajah. Namun melaksanakan jihad bukanlah perkara mudah, walau mereka telah berusaha semampu mereka. Ketika mereka berangkat dari Hamburg menuju Afghanistan pada awal 2009, mereka penuh dengan semangat untuk menaklukkan penindasan. Seiring waktu berlalu, hambatan dan kendala muncul di hadapan mereka.
Kantor untuk Perlindungan Konstitusi cabang Hamburg, agen intelijen Jerman mengendus 11 orang tersebut yang diketahui telah melakukan perjalanan.
Beberapa diantara mereka telah berada di bawah pengamatan untuk waktu yang lama. “Kami mengenal mereka semua,” ujar salah seorang agen. Meskipun mereka mengklaim telah mengawasi semuanya, namun tidak ada satu agen pun yang melihat bagaimana kelompok tersebut berbicara mengenai perjalanan yang akan datang.
Para anggota kelompok tersebut merupakan jamaah di Marjid Taiba, Hamburg. Sebelumnya dikenal dengan Masjid al-Quds. Para pejabat intelijen yakin, bahwa mereka hanya memutuskan dalam hitungan minggu saat gagasan perjalanan ke Afghanistan tercetus hingga mereka benar-benar berangkat.
Kelompok dengan anggota 11 orang tersebut mungkin bukanlah bilangan yang banyak, namun mereka telah menjadi terkenal, bahkan sangat terkenal. Pada bulan Juni dan Juli, dua dari mereka ditangkap di Pakistan dan Afghanistan dan dua lainnya diyakini oleh otoritas kafir Jerman telah gugur dalam serangan predator AS. Belum diketahui nasib yang lainnya. Yang pasti, hanya Allah yang tahu apa-apa yang terbaik untuk mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)