Memiliki anak yang menghafal seluruh Al Qur’an adalah impian banyak orang tua Muslim saat ini, dan memang, ini adalah tujuan yang sangat mulia. Namun, ada beberapa hal yang mengganggu banyak orang tua: bagaimana saya mengetahui jika anak saya siap berkomitmen untuk menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan?
Orang tua harus menyadari bahwa menghafal al-Qur’an bukanlah tugas kecil. Hal ini membutuhkan usaha yang besar, fokus, dan dedikasi antara pihak siswa, para orang tua, dan guru. Oleh karena itu, ketika memutuskan Anda akan mendaftarkan anak-anak Anda dalam program menghafal Al-Qur’an, Anda harus memastikan bahwa Anda, anak Anda, dan guru siap untuk sebuah komitmen yang besar dan penuh berkah ini. Jika anak Anda memiliki seorang guru mengaji, bertanyalah kepada guru tersebut apakah anak Anda mampu menghafal Al-Qur’an.
Sayangnya, banyak orang tua sering memaksakan anak-anak mereka untuk menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan, Anak-anak hanya boleh terdaftar dalam program hafal Al-Qur’an jika mereka senang dan bersedia untuk melakukan tugas mulia ini.
Jika Anda memutuskan bahwa anak Anda siap untuk didaftarkan dalam program menghafal Al-Qur’an, hal apa yang harus Anda lakukan?
Setelah anak-anak terdaftar dalam kelas menghafal, orang tua dan guru harus menyemangati dan mengajarinya mereka dengan penuh cinta, perhatian, kehalusan, dan kelembutan. Ketika anak-anak diajarkan oleh seseorang yang memiliki karakteristik seperti itu, maka hal itu akan melambungkan semangat mereka untuk menghafal hingga mencapai ketinggian yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan.
Sebaliknya, dalam kondisi apapun seharusnya orang tua atau guru tidak boleh memukul anak-anak atau bersikap keras terhadap mereka apabila mereka tidak bisa menghafal dengan baik. Ketika orang tua dan guru menunjukkan perilaku yang keras seperti itu, maka hal ini akan berdampak buruk bagi anak-anak, mereka akan kehilangan keinginan mereka untuk membaca Alquran dan mencintai Islam. Berapa banyak siswa yang hafal Al-Qur’an di bawah bimbingan seorang guru yang keras dan setelah mereka menyelesaikan hafalannya, mereka berhenti merevisi Al-Qur’an karena mereka lupa dengan hafalan yang telah mereka upayakan dengan susah payah. Berapa banyak penghafal yang kemudian menjadi sesat dan mulai menjalani kehidupan dosa? sangat disayangkan jika terjadi kasus seperti ini, dan sering alasannya adalah bahwa para siswa telah diajarkan Al-quran dengan kekerasan dan kekuatan.
Hal ini jauh lebih baik jika anak Anda bahagia menghafal separuh dari Al-Qur’an, atau bahkan cuma 1 juz saja, daripada dipukuli dan dipaksa menghafal seluruh Al-Qur’an dan anak Anda merasa tidak sanggup.
Berikut ini adalah beberapa hal tambahan bagi orang tua untuk membantu anak-anak berhasil menjadi penghafal Al-Qur’an:
– Berdoalah untuk anak Anda. Do’a orang tua untuk anak-anak mereka sangat berharga dan itu adalah hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada mereka. Hanya Allah (swt) yang benar-benar dapat membantu seseorang dalam hal apapun, termasuk memberi kemudahan bagi anak Anda untuk menghafal ayat-ayat-Nya.
– Membantu dan menyemangati anak Anda untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Cahaya dan kegelapan tidak bisa bersatu di tempat yang sama. Demikian pula, cahaya dari Al-Qur’an dan kegelapan dosa tidak bisa bersatu di satu hati. Banyak menonton film yang kurang baik, melalaikan shalat, banyak mendengarkan musik yang melenakan, dan terlibat dalam dosa-dosa lain merupak perbuatan yang tidak disukai Allah (swt), dan ini memiliki dampak yang buruk terhadap hafalan anak dan hubungan mereka dengan Allah (swt). Namun, orang tua dalam menasehati anak-anak untuk menjauhkan diri dari dosa harus dengan cinta dan kelembutan bukan melalui ketakutan dan kekerasan.
– Menjadi teladan yang baik bagi anak. Ketika anak-anak Anda melihat Anda membaca Al-Qur’an, maka mereka akan bersemangat untuk melakukan hal yang sama, In syaa Allah. Hal yang sama berlaku untuk shalat dan zikir kepada Allah. Ajaklah anak Anda untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jiwa yang kuat karena kedekatan dengan Allah akan membuat anak-anak lebih mudah untuk menghafal Al Qur’an, In syaa Allah.
– Pastikan anak Anda mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak Anda hanya mengkonsumsi makanan yang halal. menkonsumsi makanan haram tentu saja dilarang, dan dapat memberikan dampak negatif terhadap kemajuan anak dalam menghafal Al-Qur’an. Kita harus sangat berhati-hati terhadap makanan yang masuk ke tubuh kita dan tubuh anak-anak kita. Selain itu, pastikan anak-anak Anda mengkonsumsi makanan bergizi, dan mereka harus cukup sarapan yang sehat sebelum memulai menghafal sehingga mereka bersemangat untuk melakukannya, In syaa Allah!
– Bantu anak Anda membuat jadwal. Hal ini diperlukan bagi anak yang menghafal Al-Qur’an untuk mencurahkan setidaknya beberapa jam setiap hari untuk menghafal dan merevisi hafalannya. Hal ini bermanfaat untuk menciptakan waktu yang dikhususkan untuk tugas ini, karena akan membantu memastikan bahwa mereka tidak lalai untuk menghafal maupun merevisi hafalannya. Waktu setelah subuh dan setelah Maghrib adalah waktu yang sangat baik untuk menghafal dan merevisi hafalan, tetapi setiap saat sepanjang hari juga tidak apa-apa yang penting anak-anak nyaman melakukannya, In syaa Allah.
Tentu saja, walaupun orang tua dan guru sudah berupaya maksimal dalam membantu anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an, akan tetapi jika anak itu sendiri tidak mau berusaha untuk mencapai tujuannya, maka akan sangat sedikit mendapat kemajuan. Berikut ini adalah beberapa kriteria, tapi tidak semua, dari kualitas yang harus ditemukan dalam diri setiap anak yang bersedia untuk menghafal Al Qur’an. Beberapa sifat-sifat ini muncul seiring dengan waktu, jadi jika anak Anda kurang dalam salah satu kriteria tersebut, maka orang tua dan guru Al-Qur’an mereka harus mencoba yang terbaik dengan penuh kesabaran dan kelembutan untuk menanamkan kriteria ini ke dalam diri anak.
– Ketulusan. Anak-anak yang menghafal Al-Qur’an harus ditanamkan bahwa satu-satunya alasan mereka menghafal Al-Qur’an adalah untuk mencari ridha Allah (swt). Mencapai keridhaan Allah (swt) adalah tujuan hidup setiap mu’min, dan segala sesuatu yang dia upayakan termasuk menghafal Al-Qur’an harus bertujuan untuk mencapai ridha Allah, In syaa Allah.
– Dedikasi. Anak-anak yang menghafal Al-Qur’an harus menyadari bahwa menghafal Al-Qur’an membutuhkan sejumlah besar waktu dan usaha dan mereka harus bersedia untuk mengeluarkan waktu dan upaya itu untuk menghafal atau merevisi hafalannya.
– Konsentrasi. Ketika anak-anak sedang menghafal atau merevisi hafalan mereka sebelumnya, mereka harus sepenuhnya berkonsentrasi pada apa yang mereka baca. Semua gangguan harus dihilangkan dan perhatian mereka harus fokus hanya pada bacaan Al-Qur’an.
– Disiplin diri. Meskipun para orang tua dianjurkan untuk mengingatkan dan membantu anak-anak mereka dalam menghafal, tapi anak-anak juga harus ditanamkan bahwa ini adalah tanggung jawab mereka. Mereka seharusnya tidak memerlukan seseorang untuk terus-menerus mengingatkan mereka untuk melaksanakan kegiatan menghafal. Mereka harus memahami bahwa dengan menghafal Al-Qur’an itu berarti mereka kadang-kadang harus menunggu beberapa jam untuk bisa bermain atau melakukan kegiatan lain. Mereka harus memahami bahwa mereka harus menyelesaikan hafalan dan revisi mereka sebelum bermain.
– Kesabaran. Anak-anak yang menghafal Al-Qur’an harus menyadari bahwa kadang mereka mengalami kesulitan dalam menghafal. Menghafal Al-Qur’an membutuhkan waktu dan usaha yang besar, dan anak-anak tidak seharusnya menjadi frustrasi jika mereka tidak mencapai hasil dengan cepat. Anak-anak yang menghafal Al-Qur’an harus ditanamkan bahwa meskipun menghafal kadang-kadang tampak sedikit sulit, mereka tidak boleh menyerah dan upaya yang telah mereka lakukan tidak akan pernah sia-sia, karena segala upaya untuk mencapai ridha Allah (swt) tidak akan pernah sia-sia. Anak yang mengafal Al-Qur’an harus memahami bahwa jika mereka terus mencoba yang terbaik untuk menyempurnakan hafalan mereka in syaa Allah, Allah akan mempermudah mereka untuk mencapai tujuan mereka menjadi penghafal Al-Qur’an, In syaa Allah.
– Banyak bersyukur kepada Allah. Setiap kali anak-anak berhasil menghafal beberapa ayat dari Al-qur’an mereka diajarkan untuk selalu memanjatkan syukur kepada Allah (swt), semoga Allah memudahkan bagi mereka untuk menghafal ayat-ayat selanjutnya.
– Kerendahan hati. Kadang-kadang siswa yang menghafal Al Qur’an mulai menganggap diri mereka lebih baik daripada temannya yang lain. Namun, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengingatkan anak-anak dengan penuh kelembutan bahwa kesempatan menghafal Al-Qur’an ini adalah karunia dari Allah (swt) dan kita tidak memiliki alasan untuk menjadi sombong karenanya, dan Allah (swt) tidak suka orang yang sombong. Anak-anak yang menghafal Al-Qur’an harus diajarkan untuk bersikap rendah hati dan tidak meremehkan orang lain. Semakin berat buah, semakin merendah cabangnya, demkian juga seharusnya, semakin banyak pengetahuan yang Allah (swt) berikan, semakin rendah hati orang tersebut.
Demikian beberapa nasehat untuk orang tua yang menginginkan anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an. Semoga Allah (swt) selalu menjaga kita di jalan yang lurus dan semoga Allah memberi kemudahan bagi kita dan anak-anak kita untuk menghafal Al-Qur’an, mempertahankan hafalannya, dan mengamalkan Al-Qur’an dengan penuh kecintaan dan kebahagiaan. Aamiin..