CILACAP (Arrahmah.com) – Jeruji besi penjara tidak menghalanginya untuk terus berdakwah ila Allah. Justru dari sel super maximum security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, dihasilkan banyak dakwah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir berupa tulisan untuk manusia dan kaum Muslimin.
Kali ini Ustadz Abu Bakar Ba’asyir memberikan nasehat terbuka kepada dua partai yakni Partai Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indonesia.
Ustdaz Ba’asyir mengingatkan bahwa bentuk kemusyrikan yang paling besar adalah ajaran demokrasi, karena dalam demokrasi hak menetapkan hukum ada di tangan manusia/rakyat, bukan di tangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka siapa saja orang Islam yang dengan sengaja mengamalkan ajaran syirik demokrasi dia terjumus dalam kemusyrikan besar yang membatalkan tauhid dan ibadahnya. Ini merupakan dalil-dalil qoth’i syar’i tidak bisa dita’wilkan.
Oleh karena itu lanjut Ustadz Abu, kita wajib berbaro’, berelepas diri, benci dan memusuhi, dari semua peraturan dan hukum yang diterapkan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berjuang untuk meluruskannya sehingga menjadi daulah tauhid (negara Islam). Karena kita hanya diwajibkan taat kepada Alloh, taat kepada RasulNya dan Ulil Amri dari kaum beriman (QS. An Nisaa’: 59).
Karena itu Ustadz Abu berpesan, cara berjuang menegakkan Islam menurut tuntunan Alloh dan sunnah NabiNya yakni dengan berdakwah dan berjihad. Dan kunci kemenangan dan turunnya nashrullah adalah jihad fi sabilillah. Memperjuangkan Islam tanpa jihad tidak akan meraih nashrullah melainkan umat Islam akan ditimpa kehinaan dalam kehidupan dunia.
Berikut ini isi selengkapnya dari nasehat terbuka Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada IM dan PKS yang diterima redaksi arrahmah.com Selasa (6/8/2013).
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
NASEHAT TERBUKA UNTUK PARTAI IKHWANUL MUSLIMIN (IM) MESIR DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) INDONESIA
Dari Al Faqir Ilallah : Abu Bakar Ba’asyir
Kepada : Saudara-Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan Partai Ikhwanul
Muslimin Mesir dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indonesia di Tempat
Dengan izin Allah SWT melalui surat ini, saya menyampaikan tadzkiroh dan nasehat kepada saudara-saudara sekalian demi keselamatan kita bersama di akhirat nanti.
Saudara-saudara sekalian dari Partai Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan Sejahtera yang semoga senantiasa di beri hidayah oleh Allah SWT.
Marilah sama-sama kita ingat dan kita yakini bahwa Allah SWT menciptakan kita hidup di dunia ini hanya untuk beribadah (mengabdi) dan mentauhidkan Allah SWT saja, dan mengingkari, menjauhi, dan memusuhi kemusyrikan dan thaghut. Sikap ini telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman Nya: (QS. Adz Dzariyat: 56, QS. An Nahl: 36 dan QS. Al Mumtahanah: 4). Mari kita sama-sama fahami dan yakini bahwa bumi dan segala isinya telah diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk sarana kita mentauhidkan dan beribadah kepada Nya, maka sangat keliru apabila kita mengorbankan tauhid dan ibadah karena sibuk mencapai kemakmuran hidup di dunia.
Banyak manusia yang mengorbankan tauhid dan ibadahnya demi mendapatkan secuil materi dunia yang fana ini meskipun mereka merasa berjuang dan menegakkan Islam dengan jalan dan cara yang bertentangan menurut petunjuk dan ketentuan Allah SWT (QS. Fathir: 5).
Adapun syarat-syarat tauhid yang benar sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ulama Robbaniyyin adalah:
-
Mengesakan Allah dalam beribadah
-
Mengkafiri thaghut
-
Mentaati Rosulullah Shallallohu ‘Alaihi Wassalam
-
Mengamalkan sunnahnya
-
Berwala’ hanya kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman
-
Berbaro’ dari orang-orang kafir
Apabila dengan sengaja salah satu syarat tersebut di atas di langgar/ ditinggalkan maka tauhid dan ibadahnya bisa batal dan rusak.
Mari sama-sama kita sadari bahwa ibadah dan tauhid yang kita amalkan baru diterima oleh Allah SWT bila kita mengamalkannya dengan ikhlas dan tegas berbaro’, mengingkari, memusuhi dan menjauhi semua kemusyrikan dan thaghut sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS. Az Zumar: 65, QS. Al Baqaroh:256 dan Qs. An Nisa:60).
Adapun bentuk kemusyrikan yang paling besar adalah ajaran demokrasi, karena dalam demokrasi bahwa hak menetapkan hukum ada di tangan manusia/rakyat, bukan di tangan Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka siapa saja orang Islam yang dengan sengaja mengamalkan ajaran syirik demokrasi dia terjumus dalam kemusyrikan besar yang membatalkan tauhid dan ibadahnya. Ini merupakan dalil-dalil qoth’i syar’i tidak bisa dita’wilkan.
Adapun di antara salah satu pentolan thaghut adalah penguasa dholim yakni penguasa yang merubah hukum-hukum Allah dan di ganti dengan hukum buatan manusia (Al Ahkamu Al Wadh’iyyah) dalam mengatur negaranya. Pentolan thaghut model ini banyak sekali di zaman kita sekarang dan sudah bersifat lembaga resmi/pemerintahan.
Saudara-saudara sekalian, sadarilah bahwa pemerintah NKRI sejak dipimpin Sukarno sampai sekarang adalah pentolan thaghut dan musyrik, adapun dalil-dalilnya sangat jelas dan tegas,
antara lain:
- Tidak mengatur negara dengan hukum Alloh secara murni dan kaaffah (QS. Al Ma’idah (5): 44)
- Banyak hukum-hukum Alloh yang dihapus dan diganti dengan hukum-hukum jahiliyah (QS. Al Ma’idah (5): 50 ; QS. Al An’am (6): 121)
Dalam surat Al An’am ini Alloh menegaskan bahwa barang siapa yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan Alloh maka dia dikategorikan musyrik oleh Alloh SWT. Dalam hal ini syaiton membisikkan agar hukum haramnya makan bangkai dirubah menjadi halal.
3. NKRI mengamalkan demokrasi untuk mengatur negara.
Oleh karena itu kita wajib berbaro’ dari semua peraturan dan hukum yang diterapkan dalam NKRI dan berjuang untuk meluruskannya sehingga menjadi daulah tauhid (negara Islam). Karena kita hanya diwajibkan taat kepada Alloh, taat kepada RasulNya dan Ulil Amri dari kaum beriman (QS. An Nisaa’: 59).
Imam Ath Thobari menyatakan bahwa ulil amri dalam ayat ini maknanya adalah pemimpin negara (tafsir thobari: 2/49). Maka ulil amri dari orang-orang beriman hakekatnya adalah pemimpin daulah Islamiyah.
Jadi kita sebagai orang yang beriman wajib ta’at hanya kepada: Alloh, RosulNya dan pemimpin daulah Islamiyah.
Saudara-saudara sekalian, masalah yang perlu kita pahami adalah cara berjuang menegakkan Islam menurut tuntunan Alloh dan sunnah NabiNya adalah: berdakwah dan berjihad. Dan kunci kemenangan dan turunnya nashrullah adalah jihad fi sabilillah. Memperjuangkan Islam tanpa jihad tidak akan meraih nashrullah melainkan umat Islam akan ditimpa kehinaan dalam kehidupan dunia.
Karena pentingnya peranan jihad maka Alloh mewajibkan dan memerintahkan Nabi SAW agar mengobarkan semangat perang/jihad kaum muslimin (QS. Al Anfaal (8): 65 dan QS. Al Baqarah(2): 216).
Sebaliknya memperjuangkan Islam dengan masuk menjadi anggota MPR dan DPR adalah bathil menyalahi hukum Alloh, Sunnah Nabi dan Ijma’ para shahabat, termasuk syirik besar yang dimurkai oleh Alloh serta menjadi penghalang turunnya nashrulloh.
Karena dienul Islam adalah dienul tauhid tidak boleh diperjuangkan dengan cara syirik apapun alasannya, maka Islam yang diperjuangkan oleh semua parpol Islam dengan bergabung dalam MPR-DPR (demokrasi) tidak mungkin ditolong oleh Alloh dan tidak mungkin menang bahkan akan semakin lemah dan tertindas.
Di samping itu, demokrasi merupakan alat bagi bangsa-bangsa kapitalis dan imperialis seperti AS, Inggris, Prancis, Belanda dan lain-lainnya, untuk menguasai negeri-negeri Islam, juga untuk menina-bobokkan pejuang-pejuang Islam sehingga mereka bermudahanah dengan kekafiran. Benarlah apa yang yang disampaikan oleh musuh Alloh mantan presiden AS George Walker Bush la’natullah ‘alaihi dalam sebuah kesempatan dihadapan parlemen dan rakyat AS: “Jika kalian ingin hidup aman dalam waktu yang berkepanjangan, maka sebarkanlah demokrasi”
Ketahuilah oleh saudara sekalian, bahwa kehancuran dan kekalahan musuh-musuh Islam, tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi melalui jalan demokrasi, sunnatullah-nya mereka hanya akan dikalahkan dengan jalan jihad fi sabilillah, sebagaimana yang terjadi pada masa-masa silam dan masa-masa sekarang.
Sebagai contoh beberapa kekuatan adi daya yang pernah dikalahkan oleh Rasululloh Shalallohu ‘Alaihi Wasallam dan para shahabat Radhiyallohu ‘Anhum Ajma’in, adalah kekuatan adi daya Romawi dan Persia sebagaimana yang telah tertulis dengan tinta emas dalam sejarah Islam.
Adapun kekuatan adi daya di abad modern ini adalah kekuatan Uni Soviet, Rusia dan Amerika Serikat.
-
Kekalahan Uni Soviet menghadap bangsa Afghanistan dan para mujahidin yang datang dari berbagai penjuru negeri Islam lainnya yang membantu mereka atas karunia Alloh.
-
Kekalahan Rusia di Chechnya, dan para mujahidin memberikan contoh terbaik dalam berkorban. Para mujahidin Chechnya bersama dengan saudara-saudara mereka dari Arab menghancurkan kesombongan Rusia, mereka timpakan kerugian demi kerugian lalu Rusia pun pulang dengan membawa kekalahan demi kekalahan.
-
Dan kekalahan yang nyata hari ini adalah kekalahan negara kafir harby AS dan sekutu-sekutunya dan insya’Alloh mereka atas izin Alloh akan terus mengalami kehancuran demi kehancuran baik di Irak, Somalia, Afghanistan, Pakistan maupun di bumi jihad lainnya sampai Alloh meninggikan kalimat dan bendera tauhid yang akan berkibar di atas permukaan bumi Alloh. Insya’ Alloh, Amin.
Wahai saudara-saudara sekalian, perselisihan kita dengan para penguasa thaghut ini, bukanlah perselisihan yang bersifat cabang (furu’y) yang bisa diselesaikan begitu saja, akan tetapi masalahnya adalah mengenai inti Islam (ushuly), yaitu syahadat Laa ilaaha illalloh dan syahadat Muhammad Rasululloh. Para penguasa itu telah mencabutnya dari akarnya lantaran mereka memberikan wala’ kepada orang-orang kafir, juga lantaran mereka berhukum dengan hukum buatan mereka dan lantaran mereka memberikan persetujuan terhadap undang-undang thaghut PBB.
Wahai saudara-saudara sekalian, kerusakan sistem demokrasi dan kejahatan penguasa thaghut menjadi samar-samar (penuh dengan syubhat) lantaran adanya keterlibatan ulama-ulama jahat (ulama suu’), yang menjadi corong-corong kekafiran, yang menjadi anjing-anjing penjilat penguasa-penguasa thaghut sekaligus menjadi penggonggong kafilah mujahidin seperti mereka-mereka yang senantiasa bekerja sama dengan BNPT dan lain-lainnya.
Sesungguhnya keterlibatan kalian ke dalam sistem demokrasi serta mengambil peranan dalam memperkuat pemerintahan thaghut, akan menjadi fitnah bagi umat dan dienul Islam.
Wahai saudara-saudara sekalian, ambillah pelajaran dari berbagai peristiwa di masa-masa lalu, yang telah menimpa saudara-saudara kita seperti Partai Masyumi di Indonesia, FIS di Al Jazair dan Partai Islam di Turki, demikian juga hari ini yang tengah menimpa dengan Partai Ikhwanul Muslimin di Mesir, sesungguhnya dibalik demokrasi itu ada kekuasaan tirani.
Kami cukup menghargai usaha dan kesungguhan kalian untuk menegakkan dienul Islam melalui jalur parlementer, namun hasilnya apa yang terjadi ibarat menggali kuburan sendiri.
Wahai saudara-saudara sekalian, ketahuilah! Sesungguhnya kemenangan-kemenangan yang kalian raih dari setiap perhelatan demokrasi yang diselenggarakan oleh penguasa-penguasa thaghut, baik dari pesta pilkada sampai dengan pilpres, legislatif maupun yudikatif, itu adalah kemenangan-kemenangan semu dan palsu, jabatan-jabatan fitnah dan sampah yang pada akhirnya kalian akan ditinggalkan oleh umat Islam yang shodiq imannya.
Wahai saudara-saudara sekalian, sesungguhnya memperjuangkan dan menegakkan Islam itu membutuhkan pengorbanan yang besar dan memiliki sifat-sifat yang jelas, sebagaimana yang diterangkan di dalam Kitabulloh dan siroh Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wassalam, maka barangsiapa tidak memiliki sifat-sifat tersebut, ia tidak akan mampu memperjuangkan dien ini, walaupun mereka mengorbankan harta yang banyak, waktu dan tenaga yang maksimal. Dan Alloh menerangkan sifat-sifat pejuang-pejuang sejati sebagaimana dalam firmanNya:
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Ma’idah: 54)
Dan dalam kisah yang masyhur yang terjadi antara Rosululloh SAW dan Waroqoh bin Naufal. Waroqoh mengatakan:
Aduhai seandainya aku masih muda, ketika kaummu mengusirmu
Maka Rosululloh Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bertanya:
Apakah mereka akan mengusirku?
Waroqoh menjawab:
Ya, dan tidak ada seorangpun yang datang membawa apa yang kau bawa, kecuali dia akan dimusuhi, dan jika aku menjumpai hari-hari itu aku akan menolongmu dengan sekuat tenagaku. (Muttafaqun’alaih)
Dengan demikian maka kondisi orang yang ingin menegakkan dienul Islam dengan benar adalah bermusuhan dengan ahlul bathil, dan bukan hidup berdampingan dengan mereka.
Demikian juga sabda beliau yang diriwayatkan dalam shohih muslim:
Maka barang siapa berjihad melawan mereka dengan tangannya ia beriman, barangsiapa yang berjihad melawan mereka dengan lisannya ia beriman dan barang siapa berjihad melawan mereka dengan hatinya ia beriman, dan setelah itu tidak ada iman lagi walau sebesar biji sawi (HR. Muslim)
Hadits yang agung ini berlaku bagi seluruh orang beriman, sehingga selama kita masih beriman maka kita mesti berjihad di jalan Alloh untuk memperjuangkan Islam. Orang beriman yang tidak mampu berjihad dengan tangan dan lisannya maka ia harus berjihad dengan hatinya, diantara caranya adalah terus membenci musuh-musuh Alloh SWT dan mendoakan keburukan atas mereka, terus berwala’ (loyal) kepada orang-orang beriman dan mujahidin, mendoakan mereka dan merasa saudara dengan mereka dalam seiman yang terjalin dikalangan kaum muslimin di timur dan di barat, dan hendaknya disadari pula bahwa ahlul-iman itu seluruhnya berada dalam satu kubu, sedangkan ahlul kufur (orang kafir) berada disatu kubu yang lain, sampai nanti Alloh SWT akan berikan anugerah kepada umat ini sebuah kekuasaan (Negara/Khilafah Islamiyah) yang akan menghimpun kaum muslimin dibawah bendera Tauhid Laa Ilaaha Illalloh Muhammad Rasululloh dengan izin Alloh SWT.
Wahai saudara-saudara sekalian, pada hari ini umat tengah menghadapi suatu hari dari hari-hari Alloh, oleh karena itu tidak sepatutnya kita melemah atau melampaui batas dan juga seharusnya kaum muslimin bersatu padu melawan orang-orang kafir dengan dakwah dan jihad, dan seharusnya umat Islam bertaubat dari dosa-dosa mereka terutama dosa-dosa besar. Selain itu, dalam menghadapi masalah yang sulit ini yang merupakan masalah besar dan bukan masalah sepele ini, seharusnya umat ini meninggalkan cara berjuang yang menyalahi tuntunan Al Qur’an dan Sunnah Nabi serta Ijma’ shahabat yakni berjuang melalui ajaran syirik demokrasi (MPR/DPR).
Disini saya sampaikan kepada kalian perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang ujian yang persis dengan apa yang kita hadapi saat ini, beliau berkata: “Ketahuilah semoga Alloh SWT memperbaiki kalian, bahwasanya telah diriwayatkan dengan benar dari berbagai jalan, bahwa beliau bersabda:
“Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatKu yang selalu dhohir diatas kebenaran, tidak akan memberikan kemudharatan sedikitpun orang yang mengabaikan mereka dan menyelisihi mereka sampai terjadi hari kiamat”. (HR. Muslim)
Dalam menghadapi ujian semacam ini manusia terbagi menjadi tiga bagian:
-
Tho-ifah Manshuroh (kelompok yang mendapat kemenangan) dan mereka itu adalah para mujahidin yang memerangi orang-orang kafir dan pentolan-pentolan thaghut.
-
Tho-ifah Mukholifah (kelompok yang menyelisihi) dan mereka itu adalah orang-orang kafir dan anshorut thaghut yang mengaku Islam.
-
Tho-ifah Mukhodzilah (kelompok yang berpangku-tangan dan suka menggembosi) dan mereka adalah orang-orang yang tidak berjihad, meskipun merasa Islamnya benar.
Maka hendaknya setiap orang melihat dirinya, apakah ia masuk dalam golongan Tho-ifah Manshuroh atau Tho-ifah Mukholifah atau Tho-ifah Mukhadzilah, dan tidak ada kelompok keempat.
Beliau juga mengatakan: “Sampai-sampai beliau berkata, demi Alloh seandainya Ash Shabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam) dari kalangan muhajirin dan anshor, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan yang lainnya hidup pada zaman kita sekarang ini pasti diantara amalan yang paling utama mereka adalah jihad melawan orang-orang kafir itu, dan tidak ada yang ketinggalan dari peperangan semacam ini kecuali orang-orang yang merugi dagangannya dan bodoh dirinya dan tidak mendapatkan bagian yang besar di dunia dan akherat”, sampai sini perkataan beliau. (Kitab Jihad II/58 dan halaman setelahnya)
Wahai saudara-saudara sekalian, maka saya bermaksud mengajak kalian tinggalkanlah cara berjuang menegakkan Islam dengan sistem syirik demokrasi (partai, MPR/DPR) dan kembalilah mengamalkan sistem tauhid (dakwah dan jihad). Dan Bismillah melangkahlah kalian jangan ragu-ragu.
Selain itu saya juga menasehatkan kepada diriku sendiri dan kepada kalian, agar memperbanyak dzikir dan tilawatul Qur’an serta merenunginya, karena didalamnya terdapat nasihat, obat, petunjuk dan rahmat, seperti firman Alloh SWT:
Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)
Dan akhir kata dari kami, Walhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin
Demikian surat ini saya buat, Yaa Alloh saksikanlah bahwa saya telah menyampaikannya.
Sel Super Maximum Security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap
23 Ramadhan 1434 H / 01 Agustus 2013 M
Al Faqir Ilalloh,
(Abu Bakar Ba’asyir)
(azmuttaqin/arrahmah.com)