(Arrahmah.com) – Semua twit yang kami tulis berikut ini adalah sebagai nasehat dan penjelasan serta keberlepasan diri dari tanggung jawab kami kepada Allah. Meskipun kami akan mendapat celaan-celaan, tuduhan khianat, fasik dan bodoh.
Demi Allah, kalaulah bukan karena kami takut Allah hendak menghukum kami dengan sikap diam kami terhadap apa yang kami saksikan dan ketahui, sungguh kami akan diam, kami tetap bersabar dan mencari pahala. Dan sungguh kami menadzarkan jiwa kami hanya kepada Allah, kami keluar dari negeri-negeri kami dan meninggalkan anak-anak kami semata-mata mencari ridha Allah.
Maka kami tidak akan diam dari menyampaikan kebenaran dengan terang-terangan dan menjelaskannya, karena sungguh Nabi kita shallalahu ‘alaihi wasallam telah memasukkan orang yang menyampaikan kebenaran dengan terang-terangan pada tingkatan derajat jihad paling tinggi. Dan penghulu para syuhada itu adalah orang yang menyampaikan kebenaran secara terang-terangan lalu dia dibunuh karena hal itu. Dan tidak ada yang kami harapkan lagi setelah Allah mengaruniakan kepada kami berupa nikmat jihad dengan lisan dan jiwa.
Dan aku bersumpah demi Allah, sekiranya bukan karena kasih sayangku kepada mereka yang keluar dari negeri-negeri mereka dengan niat menunaikan perintah Allah yaitu menolong orang-orang yang lemah, sungguh kami akan diam. Namun ternyata sesampainya mereka di tempat di mana mereka tuju, niat mereka melenceng, mereka membunuh kaum muslimin dengan tuduhan (orang-orang murtad).
Demi Allah yang telah menciptakan langit, sungguh hati ini pilu menyaksikan mereka, mereka keluar dari negeri mereka untuk menolong agama Allah lalu mereka ditipudaya sehingga mereka memerangi orang-orang Islam. Demi Allah tidaklah berlalu hari-hari kecuali aku berdoa kepada Allah agar mengembalikan mereka kepada kebenaran dan tidak turut serta dalam memerangi kaum muslimin.
Sungguh sangat disayangkan, dia seorang pemuda yang bersemangat yang terbakar hatinya menyaksikan keadaan penduduk Syam, lalu dia pun datang ke Syam berniat menolong mereka. Namun ketika dia sampai di Syam dia malah menjadi adzab dan bencana atas mereka.
Dan sungguh di sini aku akan mengulangi nasehatku kepada para tentara Daulah [Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISS)], keluarga mereka serta para penolong mereka… Apakah untuk ini kalian keluar? Apakah kalian keluar hanya untuk mengkafirkan mujahidin?
Aku katakan: Sesungguhnya orang yang membantu Daulah pada hari ini ada salah satu dari dua kemungkinan:
- Sikap simpati karena ada keluarga dekatnya bergabung di Daulah
- Semangat terhadap apa yang dia lihat dari kampanye-kampanye Daulah
Adapun bagi dia yang bergabung dengan Daulah atau memberikan bantuan kepadanya karena cinta dan rindu akan kembalinya khilafah, dia kagum terhadap namanya (Daulah) dan terhadap apa yang dia lihat berupa fenomena-fenomena (kampanye) syar’i, seperti mushalla-mushalla di pasar-pasar dan billboard-bilboard bertuliskan (Daulah Islamiyah) dan selainnya.
Maka kami katakan kepada mereka: Demi Dzat yang telah meninggikan tujuh lapis langit, tidaklah kami keluar dan berhijrah kecuali hanya untuk menegakkan syariat Allah dan agar dien ini seluruhnya milik Allah, dan untuk menolong kaum yang lemah dan darah ini kami korbankan untuk itu. Sungguh kami telah mengingkari Demokrasi mereka dan nasionalisme mereka.
Perbedaan kami dengan jama’ah (Daulah) ini terletak pada ushul. Maka tidak berguna lagi cabang-cabangnya apabila ushul-nya telah rusak. Apa gunanya seseorang memanjangkan jenggotnya namun dia menyakini penghuni kubur bisa memberi manfaat.
Wahai para pencari kebenaran, tidak ada gunanya handphone untuk menge-twitt dan potret-potret orang yang sedang shalat di pasar apabila dia gampang menumpahkan darah dan mengkafirkan kaum muslimin.
Wahai tentara Daulah, jujurlah kepada Allah dan lihatlah kembali tulisan-tulisan di akunmu dan lihatlah majelis-majelismu niscaya engkau akan mendapati seluruhnya berisi tikaman terhadap mujahidin selain anggota jama’ahmu, mengkafirkan mujahidin dan menuduhnya dengan khianat. Engkau juga akan mendapatinya penuh dengan kata-kata ghibah dan tikaman terhadap para ulama dan cercaan terhadap mereka. Aku bersumpah kepadamu demi Allah, aku bersumpah kepadamu demi Allah, apakah ini jihadmu?
Wahai tentara Daulah dan para penolongnya, ingat-ingatlah!! Bahwa engkau turut bertanggung jawab dalam menumpahkan darah para muwahidin yang dilakukan oleh dinas intelijen (Daulah). Dan ingat-ingatlah!! Sekiranya penduduk langit dan bumi berkumpul untuk membunuh seorang muslim tanpa hak, sungguh Allah akan mencampakkan mereka ke dalam neraka. Adapun ucapanmu bahwa Jabhah Nushrah, Ahrar Syam dan selainnya begini dan begitu, maka tidak mengapa bagimu keluar dari jamaah (Daulah) dan bergabung dengan jama’ah apa saja selainnya seperti Katibah Al-Khadra’ dan Liwa’ Muhajirin yang keduanya tidak terlibat dalam konflik.
Wahai tentara Daulah dan para penolongnya!!! Cukuplah kalian tahu bahwa para ulama umat yang terdahulu dalam jihad dan berpengalaman dalam jihad, berbeda-beda terhadap status jama’ahmu. Diantara mereka ada yang menganggap sebagai jama’ah khawarij, dan diantara mereka ada yang menganggapnyya jama’ah baghiyah.
Maka wahai engkau yang keluar berniat untuk menolong agama Allah, kembalilah engkau kepada niatmu, sesungguh kewajibanku padamu hanya menasehati.
Dan siapa saja yang membantu Daulah karena rasa simpati pada kerabat yang menjadi anggotanya atau karena seorang kawan, maka kepada mereka kami katakan: Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya kalian telah turut serta dalam menumpahkan darah kaum muslimin dengan kicauan twit kalian wahai para pendukung Daulah, padahal kalian tidak melihat apa yang kami lihat.
Ingat-ingatlah!! Sungguh kalian telah turut bertanggung jawab atas ratusan darah yang telah ditumpahkan oleh Jama’ah Daulah dengan cara zhalim, maka bersiap-siaplah menanggung itu semua.
Sungguh aku katakan kepadamu perihal jama’ah tersebut (Daulah), demi Allah aku tidak menginginkan apa-apa darinya melainkan hanya keselamatanmu. Janganlah fenomena (kampanye) yang nampak padanya menipumu. Sungguh khawarij pada zaman Ali sangat menjaga shalat malam dan puasa mereka, bahkan Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam berkata tentang khawarij: “Shalat kalian itu remeh tidak ada apa-apanya dibandingkan shalatnya mereka”. Bukanlah pelajaran itu berdasarkan apa yang nampak semata. Maka bertakwalah kepada Allah, untuk apa engkau keluar dari negeri-negeri kalian?
Wahai siapa saja yang membela (Daulah)!! Apakah engkau siap bertemu Allah dengan membawa darah anak-anak dan para masyayikh jihad? Ingatlah sesungguhnya engkau ikut bertanggung jawab atas darah mereka.
Tulisan di atas adalah kumpulan dari 30 twitt, yang kami tulis khusus untuk para tentara dan pembela serta para keluarga Jama’ah Daulah, sehingga kelak ketika bertemu Allah, kami akan berkata: “Wahai Rabb tidaklah kami mengatakan kecuali apa yang kami saksikan”.
Ya Allah, demi nama Mu yang Agung, wahai yang Maha Mengawasi, Pemilik Ketinggian dan Kemuliaan, segera kembalikan para tentara Daulah kepada kebenaran jangan tunda-tunda.
Oleh Dr. Abdullah Al-Muhaisiny, @mhesne
Dikumpulkan oleh, @palestinian2014
Diterjemahkan oleh :
MUQAWAMAH MEDIA TEAM
(aliakram/arrahmah.com)