(Arrahmah.com) – Syaikh Al-Mujahid Abu Mariya Al-Qahthani telah menyampaikan serangkaian nasehat kepada Ahlus Sunnah di Lebanon. Dalam kultwit-nya, Syaikh Abu Mariya menyampaikan semangat perjuangan kepada Ahlus Sunnah Lebanon untuk bersatu dan bangkit menentang pemerintahan antek Rafidhah serta mengobarkan revolusi Ahlus Sunnah untuk menghentikan kezhaliman dan kediktatoran.
Syaikh Abu Mariya juga menyampaikan bahwa mujahidin harus memetik pelajaran dari peristiwa Irak dan Suriah untuk menghindari fitnah para ghulat di samping selalu mengambil rujukan dari para ahli ilmu di Lebanon. Berikut nasehat lengkap Syaikh Abu Mariya yang diterjemahkan oleh Tim Muqawamah Media pada Rabu (29/10/2014) tersebut.
Apa yang terjadi di Tripoli membuat kami sedih, dan pengeboman pasukan antek Hizbullat terhadap pemukiman-pemukiman ahlus sunnah bukan hanya terjadi sekali, kami memohon kepada Allah agar mengacaukan kondisi pasukan yang bekerja demi kepentingan Rafidhah tersebut.
Kami ingin memberikan saran kepada ahlus sunnah di Lebanon, hendaknya mereka menyatukan sikap kemudian bangkit untuk menentang pemerintahan antek Rafidhah tersebut, serta mengobarkan revolusi ahlus sunnah dengan tujuan menghentikan kezhaliman dan kediktatoran.
Tidak lupa kami juga menyarankan kepada ulama ahlus sunnah agar mereka mengarahkan revolusi sunni melawan Rafidhah tersebut, kami juga menasehatkan kepada siapa saja yang melayani pasukan antek tersebut dan ia berasal dari kalangan putra-putra ahlus sunnah, agar ia keluar dari pasukan yang membantu Rafidhah tersebut.
Kami juga menyarankan kepada para mujahidin agar mereka tidak tergesa-gesa sehingga melibatkan ahlus sunnah Lebanon ke dalam peperangan yang tidak mampu dihadapi oleh ahlus sunnah, karena jihad tanpa dukungan ahlus sunnah dan sokongan mereka tidak akan bisa mencapai tujuan.
Kami juga menyarankan kepada saudara-saudara kita di Lebanon agar mereka menjadikan revolusi mereka sebagai revolusi sunni, lalu fokus untuk menyerang Hizbusy Syaithan, dan tidak membahayakan kalangan nashrani yang awam, serta tidak mengibarkan panji yang menyebabkan kaum muslimin terbagi-bagi dan menyebabkan kekuatan mereka terpecah. Tidak ada waktu untuk mengumumkan mitos-mitos khayalan dan keimarahan, karena tujuan jihad kita pada saat ini adalah mempertahankan diri dari serangan musuh dan membasmi kezhaliman.
Kami khawatir apabila beberapa operasi penyerangan yang dilakukan di Lebanon menjadi alasan pembenaran bagi pasukan antek Rafidhah untuk menyerang pemukiman ahlus sunnah, sehingga pecahlah konflik yang tidak diinginkan di pemukiman-pemukiman sunni.
Tujuan utama pada saat ini adalah Hizbusy Syaithan dan pengekornya yaitu pasukan Lebanon. Jika pasukan antek ini ikut campur, maka ia harus diserang pertama kali sebelum Hizbusy Syaithan. Setiap fase dari situasi ahlus sunnah di Lebanon wajib diperhatikan, maksudnya perang yang dilancarkan jangan sampai berdasarkan motif balas dendam, atau perang yang dikobarkan berdasarkan emosi yang tidak dikendalikan oleh syariat dan akal, karena segala sesuatu akan memiliki dampak.
Para mujahidin harus selalu mengambil rujukan dari para ahli ilmu di Lebanon, jangan sampai mereka melanggar arahan dari orang-orang yang memiliki ilmu dan pengalaman, karena kancah di Lebanon sangat membutuhkan pemersatuan usaha dan pandangan untuk melawan anjing-anjing Hizbusy Syaithan.
Adapun kepada umat nashrani dan masyarakat awam syiah, sebaiknya mereka tidak melibatkan diri ke dalam peperangan sehingga menjadi alat tempur Hizbusy Syaithan, karena yang menjadi target dari peperangan ini hanyalah Hizbusy Syaithan dan siapa saja yang membela dan pro terhadapnya.
Sedangkan kepada para prajurit dan pejabat militer dari kalangan ahlus sunnah dan nashrani, hendaknya mereka duduk di rumah-rumah mereka atau bergabung bersama para mujahidin untuk melawan Hizbusy Syaithan. Kami juga menyarankan kepada para pemuda Lebanon untuk membentuk gerakan mujahidin Sunni yang jauh dari mitos Al Awadiyah dan slogan-slogan yang membahana agar mereka tidak merusak jihad.
Peristiwa Iraq dan Suriah menjadi pelajaran yang dapat mereka petik. Tidaklah para ghulat ISIS masuk ke dalam sebuah kancah peperangan, kecuali mereka akan merusaknya, mitos-mitos mereka meruntuhkan seluruh visi syariat, mereka tidak menyebarkan agama Allah, akan tetapi mereka menyebarkan kebid’ahan, mitos dan kesesatan mereka.
Para ghulat ISIS itu juga menumpahkan darah kaum muslimin, mengkafirkan mereka dan merampas harta mereka, mitos-mitos mereka digunakan untuk menghancurkan visi-visi syariat, jadi para pemuda muslim jangan sampai tertipu dengan slogan-slogan mereka seperti Baqiyah.. Baqiyah.. wa Tatamaddad (Kekal.. kekal.. dan terus meluas), karena itu adalah slogan-slogan yang tidak berbeda dengan slogan milik pemerintahan Ba’ats, dan pemerintahan arab lainnya yang selalu menggelorakan semboyan kekekalan bagi partai dan penguasa, sedangkan keruntuhannya justru datang dengan cepat,
Para ghulat ISIS tersebut adalah bencana dan beban bagi ahlus sunnah, mereka akan mengumumkan mitos mereka yang paling terkenal (daulah dan khilafah) dan akan menzhalimi ahlus sunnah dengan keberadaan mereka kemudian membiarkan pemukiman-pemukiman ahlus sunnah dimangsa oleh pasukan Rafidhah, inilah strategi dan keyakinan bathil mereka.
Berdekatan dengan ISIS adalah berbahaya, karena mereka seperti kudis, sehingga seseorang tidak akan selamat dari mereka kecuali dengan cara menjauhi mereka dan pemikiran busuk mereka. Mereka telah merusak jihad Iraq dan jihad Syam dan sebagian kancah jihad sedang mencoba mengikuti jejak mereka.
(banan/arrahmah.com)