CALIFORNIA (Arrahmah.com) – NASA sedang memantau asteroid seluas 100 kaki (30 meter) yang bisa melintas dekat bumi pada bulan depan tetapi tidak memiliki kesempatan untuk menghantam bumi, ungkap badan antariksa AS, Jum’at (5/2/2016), sebagaimana dilansir oleh Today’s Zaman.
Pertama kali terlihat pada tahun 2013, asteroid ini bisa melintas sedekat 11.000 mil (17.700 km) dari Bumi pada 5 Maret, menurut para ilmuwan di NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California. Itu kira-kira 1/20 jarak dari Bumi ke bulan.
Tetapi, mengingat ketidakpastian tentang jalur yang pas dari asteroid tersebut, yang dikenal sebagai 2013 TX68, maka asteroid itu bisa juga berakhir sejauh 9 juta mil (14 juta km) dari bumi selama masa lintasannya.
Asteroid itu terlihat selama tiga hari selama mendekat ke bumi pada tahun 2013 sebelum astroid itu melesat ke langit pada siang hari dan tidak bisa lagi dilacak.
“Ini akan sulit untuk memprediksi di mana harus mencarinya,” Paul Chodas, yang mengelola lembaga Near-Earth Objects Studies NASA, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
NASA mengatakan ada satu dalam 250 juta kemungkinan dampak yang ditimbulkan selama lintasan berikutnya dari asteroid itu pada 28 September, 2017.
“Kemungkinan terjadinya tabrakan di salah satu dari tiga tanggal lintasan asteroid itu di masa yang akan datang terlalu kecil untuk menjadi kekhawatiran nyata,” kata Chodas.
Asteroid tersebut diperkirakan berukuran dua kali lebih besar dari pada asteroid yang pernah meledak di wilayah Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013. Ledakan tersebut menghancurkan kaca dan meruntuhkan gedung-gedung, menyebabkan lebih dari 1.000 orang terluka.
Jika sebuah asteroid seukuran 2013 TX68 melintas di atmosfer bumi dan meledak, NASA memperkirakan juga akan menjadi dua kali lipat kekuatannya saat ledakan Chelyabinsk.
(ameera/arrahmah.com)