MELBOURNE (Arrahmah.com) – Nama yang hampir sama disinyalir membuat bingung para cracker China yang akan berpartisipasi dalam membobol situs film festival di Australia yang beberapa waktu lalu membuat heboh. Akibatnya, satu situs yang ‘tidak berdosa’ turut kena sasaran.
Beberapa waktu lalu, situs resmi Melbourne Internasional Film Festival diserang para cracker China gara-gara gelaran tersebut turut menayangkan film Uighur yang kontroversial. Aksi ini pun merembet ke mana-mana. Tak hanya situs resminya saja yang dibobol, sistem pemesanan tiket online juga disusupi.
Namun ada satu kabar mengejutkan yang baru saja diterima oleh Vivia Hickman, general manager festival yang juga berada di Melbourne yakni festival seni internasional. Ia menerima laporan bahwa situs resmi gelaran yang sedang ia persiapkan, turut disusupi cracker.
Dalam halaman situs yang telah disusupi itu, terpampanglah bendera China dan sebuah pesan bertuliskan: “Semboyan cracker: Pelihara keutuhan tanah air. Jaga kedaulatan nasional”.
Hickman mengaku merasa aneh dengan aksi cracker tersebut dan mensinyalir aksi ini diakibatkan nama yang ‘serupa tapi tak sama’.
“Saya tidak tahu apakah ini berkaitan dengan apa yang terjadi pada festival film kemarin, nama kami hampir sama,” ujar Hickman.
Website festival yang digelar Hickman memang memiliki nama yang hanya beda satu kata saja dengan situs festival film Melbourne. Jika festival film itu bernama Melbourne Internasional Film Festival, situs yang dimiliki festival seni ini sendiri bernama Melbourne International Arts Festival.
Hickamanpun menyerahkan kasus ini pada polisi untuk diteliti. Dikutip dari News.com, Kamis (6/8) kini websitenya telah di-restore dan penjagaan yang ekstra ketat telah diberlakukan. (dtk/arrahmah.com)