DAMASKUS (Arrahmah.com) – Nama-nama hampir 8.000 orang yang kemungkinan disiksa hingga meninggal di penjara rezim Suriah selama tujuh tahun terakhir terkuak pada Minggu malam (29/7/2018), dalam konfirmasi terbaru dari kampanye pembantaian sistematis terhadap tahanan oleh dinas intelijen negara itu.
Daftar tahanan yang terbunuh – yang bukan merupakan catatan lengkap dari semua orang yang telah meninggal di tangan penjaga penjara rezim – dirilis oleh situs Zaman al-Wasl dengan koordinasi dari Pusat Dokumentasi Pelanggaran di Suriah.
Sebanyak 7.953 korban yang disebutkan dalam dokumen itu termasuk pria, wanita dan anak-anak, yang kemungkinan disiksa sampai mati di penjara rezim sejak pecahnya protes anti-pemerintah di Suriah pada tahun 2011.
Di antara ribuan orang yang mati adalah nama 125 anak dan 63 wanita.
Meskipun korban datang dari provinsi di seluruh Suriah, sebagian besar muncul dari kota-kota yang menjadi pusat protes terbesar pada tahun 2011 dan 2012.
Sekitar 1.856 orang tewas terdaftar sebagai berasal dari pinggiran kota Damaskus dan 870 dari kota itu sendiri.
Mereka kemungkinan besar ditahan ketika demonstrasi menyapu permukiman di ibu kota, yang menyebabkan penangkapan ribuan aktivis.
Juga termasuk dalam daftar adalah 1.253 korban dari Homs – yang dinamai ‘ibukota revolusi’ – dan 1.283 dari provinsi Daraa di Suriah selatan, yang disebut sebagai ‘tempat lahirnya revolusi’.
Ratusan lebih dari mereka yang tewas berasal dari kota-kota lain dan provinsi yang bangkit melawan rezim Suriah termasuk Aleppo, Idlib, Hama, Latakia dan Deir az-Zour.
Ada perdebatan tentang angka-angka yang dirilis oleh Zaman al-Wasl, dimana beberapa aktivis mengklaim daftar itu termasuk nama yang sudah dikonfirmasi mati atau masih hidup.
Komite Koordinasi Lokal Daraya mengatakan nama-nama itu diambil dari halaman mereka, berisi tanggal yang salah, dan banyak yang sudah diterbitkan dalam Cesar File – dokumen yang dikumpulkan dari gambar yang diselundupkan keluar dari Suriah oleh mantan fotografer penjara – menurut Produser Riam Dalati dari BBC Suriah.
Setidaknya 104.000 orang telah ditangkap atau secara paksa dihilangkan oleh rezim, menurut Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dengan ketakutan bahwa banyak dari tahanan ini bisa terbunuh di penjara.
Bukti juga telah muncul tentang eksekusi massal tahanan dengan gambar yang mengungkapkan krematorium di penjara Suriah. (Althaf/arrahmah.com)