JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI angkat bicara mengenai Permadi Arya alias Abu Janda yang belakangan ini ramai dibahas karena kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai.
PWNU DKI meminta GP Ansor memanggil Abu Janda untuk dimintai klarifikasi.
“Selaku Ketua PWNU meminta kepada pengurus GP Ansor untuk secepatnya memanggil Abu Janda untuk meminta klarifikasi karena kami merasa terutama NU Jakarta karena dia tinggal di Jakarta itu sering dirugikan nama baik NU atas pernyataan-pernyataan Abu Janda,” kata Ketua PWNU DKI, Syamsul Ma’arif, Jumat (29/1/2021), lansir Detik.com.
Syamsul mengatakan pengurus GP Ansor perlu mengecek status keanggotaan Abu Janda. Jika benar Abu Janda tercatat sebagai anggota Banser, maka perlu dinonaktifkan.
“Maka jika Abu Janda mempunyai anggota tercatat sebagai anggota Banser maka kami Ketua PWNU meminta kepada Ansor untuk meninjau ulang keanggotaannya kalau memang pernyataan-pernyataan Abu Janda disengaja dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam ahlussunah waljamaah terutama maka bisa jadi tidak hanya peringatan keras tapi dinonaktifkan dari anggota banser,” tegasnya.
“Ini demi ketertiban anggota banser karena Abu Janda sering menjadikan NU itu sebagai tameng pelindung, sebagai organisasi induknya gitu sementara saya juga bertanya nih sebenarnya Abu Janda anggota banser mana,” lanjutnya.
Syamsul juga sudah bertanya mengenai status keanggotaan Abu Janda ke Banser DKI, nama Abu Janda tak tercatat sebagai anggota Banser DKI.
“Saya ini nanya, dia ini kan aktifnya di banser ya, saya tanya ke banser DKI dia tidak tercatat sebagai anggota banser DKI, tidak ada catatannya. Maka mungkin yang punya kewenangan GP Ansor pusat untuk secepatnya memanggil Abu Janda, memberikan teguran keras kalau bisa dinonaktifkan dulu lah,” ujarnya.
Abu Janda sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan rasisme ke Natalius Pigai. Laporan itu didasarkan pada cuitan Abu Janda di Twitter yang menyinggung soal ‘evolusi’.
Selain itu, Abu Janda juga disorot banyak pihak karena cuitannya soal ‘Islam Arogan’.
(ameera/arrahmah.com)