MEKKAH (Arrahmah.com) – Merespon kejadian Tragedi Mina 2015, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan informasi yang diterimanya hingga saat ini mencatat dua warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam musibah yang terjadi saat melempar jumrah di Mina itu.
“Jadi yang sudah kami terima ada WNI yang menjadi korban yakni atas nama Bapak Hamid Atwitarji dan Ibu Syaisiyah Syahril Abdul Gafar, tapi itu terus kami konfirmasi,” kata Menlu Retno Marsudi yang mendampingi Wapres M. Jusuf Kalla di New York Amerika Serikat, Kamis (24/9/2015), sebagaimana dilansir Kabar Makkah.
Wapres Jusuf Kalla dan rombongan berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa. Dalam rombongan juga tuurt Ibu Mufidah Kalla dan ketua tim ahli Sofyan Wanandi.
Lebih lanjut Retno menegaskan bahwa dua nama WNI tersebut merupakan info yang diterimanya dari Menag Lukman Hakim yang diketahui dari gelang tangan korban.
Terkait info yang beredar bahwa sudah ada 52 orang WNI yang menjadi korban, Retno menegaskan hal itu belum bisa dijamin kebenarannya. “Soal berita ada 52 orang itu belum dapat dikonfirmasikan kebenarannya,” tegas Retno.
Tunggu info resmi dari Pemerintah tentang Tragedi Mina 2015, jangan percayai informasi menyesatkan
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat, Kamis (24/09) mengatakan bahwa, PPIH sudah menurunkan tim ke rumah sakit dan lokasi kejadian. Peristiwa terjadi di Jalan 204 sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi. Ketika itu, jemaah hendak melontar jumrah.
Dalam perjalanan, ada rombongan jamaah haji yang terhenti sehingga membuat jamaah yang berada di belakang mendorong ke depan. ”Akibatnya, banyak perempuan dan orang tua yang menjadi korban,” ujar Arsyad.
Hingga siang ini, jumlah korban mencapai 310 orang meninggal dan 450 mengalami luka-luka. “Semua korban dibawa ke RS Mina Al Jasir,” ujar Arsyad.
Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat juga memastikan bahwa informasi yang berkembang melalui pesan berantai yang menyebutkan angka korban jamaah haji Indonesia dalam Tragedi Mina 2015 mencapai 32 orang yang disertai daftar namanya adalah tidak benar (hoax). Arsyad meminta informasi terkait pemberitaan tersebut segera ditarik dan tidak disebarluaskan.
Selain itu, juga informasi yang menyebutkan korban sampai mencapai angka 39 orang. Itupun dipastikan Arsyad sebagai informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Mohon kerjasama seluruh media untuk tidak memberitakan hal tersebut. (adibahasan/arrahmah.com)