NAIROBI (Arrahmah.com) – Setidaknya enam orang dilaporkan tewas dan 25 lainnya terluka setelah tiga bom mengguncang wilayah sibuk di ibukota Kenya, Nairobi.
Ledakan pada Senin (31/3/2014) menargetkan warung makan pinggir jalan dan restoran di pinggiran kota, Eastleight, yang dikenal sebagai “Little Mogadishu” karena kehadiran populasi imigran asal Somalia yang besar.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu.
Benson Kibue, komandan polisi Nairobi mengklaim : “Sya ingin meyakinkan semua warga Kenya bahwa kami akan melakukan segala yang kami bisa dan bahwa mereka aman, kami akan mengamankan segalanya.”
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengamankan ibukota setelah mall Wesgate tahun lalu diserang oleh Mujahidin Asy-Syabaab.
Mujahidin Asy-Syabaab asal Somalia telah menjadikan Kenya sebagai target serangan mereka setelah pemerintah Kenya mengirim pasukan Somalia dan membantu pemerintah lemah Somalia memerangi Mujahidin.
Al Jazeera melaporkan bahwa sejak minggu lalu ketegangan di Nairobi meningkat setelah pemerintah Kenya memerintahkan semua pengungsi, kebanyakan adalah asal Somalia, untuk meninggalkan daerah perkotaan dan menunjuk dua kamp pengungsian untuk mereka.
Perintah tersebut diikuti oleh kematian enam orang dalam serangan bersenjata di sebuah layanan Gereja pada minggu lalu di Mombasa.
Pemerintah Kenya mengklaim bahwa serangan baru-baru ini dilakukan oleh pengungsi asal Somalia. (haninmazaya/arrahmah.com)