KABUL (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan (IIA), Amir Khan Muttaqi, mengatakan bahwa interaksi antara IIA dan dunia akan meningkat dalam waktu dekat.
Berbicara pada upacara pembukaan proyek nasional kota baru Kabul, Muttaqi mengatakan bahwa IIA telah membuat kemajuan besar di berbagai bidang.
“Akan ada interaksi dengan negara kami setelah ini, dan Afghanistan tidak akan menjadi tempat persaingan negatif dari negara-negara besar. Di sini akan ada stabilitas, di sini akan menjadi pusat ekonomi, koneksi, transit dan akan menghubungkan Asia Selatan dengan Asia Tengah. Ini akan memainkan peran besar dalam keamanan, stabilitas dan ekonomi di kawasan ini,” kata Muttaqi, seperti dilaporkan Tolo News (17/8/2023).
Sher Mohammad Abbas Stanikzai, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, meminta komunitas internasional dan negara-negara tetangga untuk mengambil langkah-langkah positif menuju penyelesaian Afghanistan.
“Saya menyerukan kepada masyarakat internasional, Bank Asia, Bank Dunia, IMF, PBB, dan dunia Barat, serta mereka yang telah menghabiskan waktu selama 20 tahun mengebom dan menghancurkan Afghanistan. Mereka sekarang memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi secara aktif dalam rehabilitasi Afghanistan,” kata Stanikzai.
Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil perdana menteri untuk urusan ekonomi, mencatat bahwa proyek Kabul yang baru adalah proyek nasional yang penting yang melibatkan Uni Emirat Arab dan sektor swasta dan menawarkan kesempatan kepada investor domestik dan asing untuk berinvestasi.
“Dengan ini, selain penguatan anggaran nasional, akan ada perumahan bagi masyarakat, kesempatan untuk bekerja, kemampuan untuk membeli dan menjual bahan-bahan domestik, dan bagi para investor dan pengusaha, peluang berbagai investasi akan disediakan,” kata Baradar.
Menurut pejabat proyek Kota Baru Kabul, kota ini akan dibangun sesuai dengan standar internasional.
Berbicara dalam acara tersebut, Mullah Abdul Salam Hanafi, perdana menteri, mendesak negara-negara dunia untuk bekerja sama dengan sektor swasta di negara tersebut.
“Kami berharap dari negara-negara tetangga di kawasan ini dan di luar kawasan ini, sektor swasta mereka akan berkolaborasi dengan sektor swasta kami untuk berinvestasi di proyek-proyek pertambangan dan ekonomi nasional kami yang besar,” kata Hanafi.
Proyek ini, yang akan selesai dalam empat tahun dan memiliki 6.600 unit hunian, akan memiliki semua fasilitas perkotaan dan persyaratan kota modern dan kontemporer untuk 40.000 orang. (haninmazaya/arrahmah.id)