ANKARA (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan (IIA), Amir Khan Muttaqi, bertemu dengan para diplomat Imarah Islam di Turki dan mendesak mereka untuk melakukan tugas mereka dan memberikan layanan kepada warga Afghanistan yang berbasis di Turki tanpa diskriminasi, juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan di X.
Balkhi dalam sebuah tweet terpisah menulis bahwa Muttaqi bertemu dengan Koordinator Khusus, Penilai Independen PBB, Feridun H. Sinirlioğlu di Istanbul, dan Muttaqi menekankan bahwa Afghanistan tidak lagi menjadi negara yang terperosok ke dalam konflik yang tidak aman, “tetapi perdamaian & pemerintah pusat yang menang, oleh karena itu komunitas internasional harus melangkah maju, vis-a-vis interaksi yang konstruktif sesuai dengan kenyataan di lapangan saat ini.”
“Memastikan keamanan, memerangi narkotika, ekonomi, kesehatan, transparansi, tata kelola dan layanan, dan mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil oleh IIA sebagai konstruktif untuk keterlibatan dengan komunitas internasional, Menlu Muttaqi menambahkan bahwa terlepas dari semua pencapaian ini, komunitas internasional telah bersikeras pada tuntutan sepihak,” kata Balkhi, lansir Tolo News (30/10/2023).
Hal ini terjadi ketika warga Afghanistan yang berbasis di Turki mendesak konsulat Afghanistan untuk menyediakan lebih banyak fasilitas bagi warga negara Afghanistan.
“Distribusi identifikasi elektronik belum dimulai di sini. Banyak warga Afghanistan yang menghadapi masalah. Distribusi visa harus dilanjutkan,” kata Faisal Nizami, seorang pengungsi Afghanistan.
“Imarah Islam harus mengatasi masalah para pemuda Afghanistan di sini,” kata Wahid Amini, seorang pengungsi Afghanistan.
Para analis politik menyebut kunjungan Muttaqi ke Turki efektif untuk meningkatkan hubungan antara Kabul dan Islamabad.
“Kunjungan para pejabat negara itu bermanfaat, tidak peduli apa pun tujuannya,” kata Mohammad Afzal Habib Safi, seorang analis politik.
Menurut Balkhi, penjabat menteri luar negeri “melakukan kunjungan ke Pusat Akademik Ismailağa di Istanbul.” (haninmazaya/arrahmah.id)