MOGADISHU (Arrahmah.com) – Pemerintah Somalia kebakaran jenggot. Pasalnya, sejumlah besar pasukan yang diperintahkannya untuk bertempur dengan mujahidin harus menerima kekalahan di medan perang.
Para tentara boneka pemerintah munafik itu telah dipukul mundur oleh mujahidin ke Bar Jazeera. Selain itu, mereka pun harus menderita karena tingginya jumlah personil tentara yang jadi korban serta harus kehilangan persenjataan mereka karena direbut oleh mujahidin.
“Kondisi jalanan sangat menakutkan,” kata pegawai layanan ambulan. “Kami harus memindahkan 20 mayat dan 55 korban luka dalam pertempuran terakhir.”
Pemerintah munafik Somalia sebetulnya mendapat cukup banyak bantuan dari luar negeri, tetapi bantuan tersebut mengalami sedikit keterlambatan.
Pukulan selanjutnya yang harus diterima oleh pemerintah munafik Somalia adalah bergabungnya kepala keamanan Hiiraan, Syeikh Ibraahim Yuusuf, dan anak buahnya ke dalam tubuh Hizb al-Islam pada Rabu (1/7).
Rabu (1/7) sore, Syeikh Ibrahim, pasukan, dan persenjataannya telah melintasi distrik Hawl-wadaag di Beledweyn. Ia menyatakan sebelumnya bahwa ia menentang keberadaan tentara Ethiopia di Somalia. Dan menurut Syeikh Ibrahim, sudah banyak tentara Ethiopia yang tersebar di desa Hiiraan.
Al-Shabaab dan kelompok jihad lainnya telah menguasai sebagian besar wilayah Somalia selatan dan tengah dan telah memukul telak pemerintah serta 4.300 pasukan ‘penjaga kekacauan’ Uni Afrika.
Musuh-musuh Islam dari Barat dan negara tetangga Somalia tengah dirundung ketakutan saat ini. Mereka takut bahwa jika mujahidin berhasil menggulingkan penguasa murtad, Syeikh Sharif Ahmed, maka negara tersebut akan hancur dan bisa menjadi tempat paling aman untuk menjadi kamp pelatihan al-Qaeda. (Althaf/arrahmah.com)