(Arrahmah.com) – Kita berpikir tentang kaum Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan, kaum miskin di Somalia yang mengharap uluran tangan, dan lainnya yang tengah membutuhkan pengobatan, muslim Xinjiang yang didiskriminasi, Muslim Suriah yang dibumihanguskan, dan seterusnya. Darah tertumpah, nyaring teriakan para orang tua dan anak-anak, meminta tolong. Kita dikelilingi oleh musuh dari segala sisi. Tidak ada penjaga bagi kecuali kita berpegang teguh kepada Allah saja. Barat dan antek-anteknya mendeklarasikan perang terhadap Islam. Mereka ingin dada-dada umat Islam sesak.
Lihatlah Muslim di suriah, pada operasi-operasi militer dengan berkolaborasi dengan Rusia, pemerintah membunuh ribuan anak-anak, orang tua dan wanita disamping menyebabkan jutaan orang kehilangan rumah. Pemerintah telah menghancurkan rumah-rumah, toko dan tempat perdagangan, rumah sakit dan mereka sebut itu sebagai pil pahit hingga mampu membersihkan wilayah itu dari teroris dan mewujudkan perdamaian. Yang sebenarnya adalah bahwa Amerika telah memerintahkan kepada pemerintah Suriah untuk memerangi rakyatnya sendiri. Amerika paham bahwa Amerika tidak akan pernah bisa memenangkan perang selama belum menghancurkan kecintaan rakyat Syam pada jihad atau mencabut aqidah mereka.
Jutaan orang dari kaum Muslim telah terusir dari rumah-rumah mereka di Suriah, Myanmar, Afrika Tengah, intimidasi muslim Xinjiang, dan lainnya pada hari-hari yang mencekam. Ratusan ribu kaum muslim telah dan akan terbunuh. Kondisi itu mewajibkan Anda untuk mencegahnya sebelum meletus korban-korban berikutnya. Maka tolonglah dengan kekuatan Anda.
Sesungguhnya kita punya militer yang paling kuat di dunia. Lihatlah, rezim negeri-negeri muslim mendiamkan militer, tidak mau menolong teriakan-teriakan hingga tubuh umat Islam yang tertindas bersimbah darah, nyawa terpisah dari jasad. Mereka mengungkapkan sikap ketidakberpihakannya pada Islam dan terhadap kaum muslim di seluruh negeri kaum Muslim. Tragisnya, penguasa negeri-negeri muslim melayani Amerika demi imbalan materi dan hadiah. Para tiran itu meski makin bengis, namun kehancurannya makin dekat.
Pendekatan lepas tangan minimalis yang dilakukan para rezim berasal dari prinsip nasionalis-sekuler yang lebih mengamankan kepentingan ekonomi nasional dibanding memberikan kesejahteraan yang memadai dan keamanan kepada orang-orang paling butuh pertolongan. Konsep yang korosif ini telah mendehumanisasi umat Islam dari negara lain, melahirkan rasisme dan bertanggung jawab atas kefanatikan dan diskriminasi yang diderita oleh Muslim setiap harinya di banyak negara-negara nasionalistik lain di Timur sampai Barat. Gagasan Negara bangsa dianut oleh pemerintahan negeri-negeri muslim, telah menyebabkan mereka hanya duduk sebagai penonton, mengabaikan pembunuhan yang terjadi di depan matanya tanpa rasa malu, dan menonton bencana manusia di bumi Allah yang memburuk setiap hari, tanpa mengerahkan satupun tentara.
Kita berharap kemajuan para pengemban dakwah dalam memimpin umat, keteguhan, dan bertambahnya kekuatan hari demi hari, menuju terbentuknya arus besar yang akan menghancurkan konspirasi kaum kuffar dan harapannya. Termasuk berjuang secara global dengan sekuat tenaga untuk menghapus penindasan yang menimpa mereka, dengan mengemban dakwah untuk menegakkan perisai dan pelindung mereka: Khilafah. Kita juga menentang kelalaian para penguasa Muslim dalam melindungi hidup rakyatnya. Yang menunjukkan sikap pengabaian terhadap kondisi kehidupan menyedihkan dan berbahaya yang dijalani kaum muslimin yang pontang-panting berlindung dari amuk rezim diktator.
Semoga Allah merahmati para syuhada’ di antara kaum Muslim, dan sebaliknya semoga Allah menghinakan para antek dan boneka kaum kafir kolonialis, serta mereka yang terus melakukan kejahatan. Kita memohon kepada Allah SWT semoga memberkati umat Islam dengan kembalinya Khilafah Rasyidah ‘ala minhāji an-nubuwah, serta mengikuti model dan perjalanan hidup nabi. Sehingga umat Islam kembali dipimpin oleh orang yang akan menyatukan kita, dan memerintah kita berdasarkan al-Qur’an di semua aspek kehidupan kita. Karena itu, umat Islam akan mematuhi perintah Allah SWT ketika berfirman: “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka´bah).” (TQS. Quraisy [106] : 3).
Allah memuliakan umat ini dengan tegaknya al-Khilafah, sehingga al-Khilafah menyapu pengaruh kaum kafir penjajah dan mencabut akar-akar mereka dari negeri dan menghancurkan keburukan-keburukan mereka diantara penduduk. Sehingga kekufuran dan pengikutnya menjadi hina dan Islam dan penganutnya mulia. Kaum Mukminin pun bergembira dengan pertolongan Allah.
Umar Syarifudin (Syabab HTI)
(*/arrahmah.com)