YERUSALEM (Arrahmah.id) — Sejumlah muslimah yang sedang melaksanakan shalat diserang polisi Israel. Mereka diusir sambil didorong hingga terjatuh terjungkal di sekitar Masjid Al Aqsa.
Sedikitnya 12 jamaah Palestina dikabarkan terluka saat polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem (5/5/2022). Hal ini terjadi setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas memperingatkan Tel Aviv agar tidak melewati garis merah.
Hamas mengeluarkan pernyataan itu ketika kelompok sayap kanan mengancam akan mengunjungi situs suci pada apa yang mereka sebut sebagai Hari Kemerdekaan.
Kelompok itu mengatakan, mengizinkan pemukim ilegal untuk memadati halaman masjid sama dengan bermain api dan menyeret wilayah itu ke dalam eskalasi, di mana kependudukan akan bertanggung jawab penuh.
Dilansir di Morning Star (6/5/2022), polisi Israel disebut mendobrak gerbang kompleks dan menembakkan gas air mata maupun granat suara ke dalam, untuk memungkinkan pemukim Israel memasuki tempat suci saat umat Muslim sedang berdoa.
Seorang warga Palestina ditangkap dan sedikitnya 12 orang dikabarkan terluka dalam serangan yang terjadi setelah jeda 10 hari dalam permusuhan.
Lebih dari 300 warga Palestina dikatakan terluka sejak dinulainya serangan Israel terhadap al Aqsa, selama bulan suci Ramadhan.
“Hari Kemerdekaan ini dimulai dengan warna biru dan putih di Bukit Bait Suci,” ucap Kelompok Sayap Kanan BeYadeynu. Hal tersebut ia sampaikan menjelang serangan yang terjadi Kamis (5/5/2022) kemarin.
“Bukit Bait Suci” yang dimaksud mengacu pada nama Israel untuk tempat suci yang penting bagi orang Kristen, Yahudi, dan Muslim.
Pemerintah Israel menegaskan berkomitmen pada status quo yang memungkinkan umat Islam berdoa di Al Aqsa, dengan orang lain diizinkan untuk mengunjungi pada tanggal dan waktu tertentu.
Tetapi anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir memasuki kompleks kemarin. Mereka menyerukan pemerintah untuk mengubah status quo tempat suci dengan membangun sinagoga dan kuil Yahudi di sana.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem memuji warga Palestina atas keberanian dan ketabahan mereka dalam menghadapi serangan Israel. (hanoum/arrahmah.id)