AMERIKA (Arrahmah.com) – Seorang Muslimah berdarah Maroko, mantan karyawan perusahan Walt Disney telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan entertainement besar tersebut atas penghinaan dan diskriminasi saat sedang bekerja hanya karena ia seorang Muslim, berdasarkan laporan Presstv, (14/8/202).
Imane Budlal (26) bekerja di Walt Disney sebagai Storryteller pada tahun 2008, mengatakan bahwa dia telah menjadi target diskriminasi oleh perusahaan giant itu karena keislamannya.
The American Civil Liberties Union telah mengajukan gugatan atas nama Budlal.
“Pelecehan dan diskriminasi dalam kasus ini belum pernah terjadi sebelumnya, kata pengacara Anne Richardson.
Richardson menekankan bahwa Muslimah Maroko itu, yang telah menjadi warga Amerika, sejak awal bekerja mendapatkan penghinaan rasis karena keyakinannya,
“Dia menderita selama dua tahun atas komentar-komentar dipanggil ‘unta’, dipanggil ‘teroris’ dan dituduh membuat bom,” kata Richardson.
Pihak Disney Land mengklaim bahwa kerudung Budlal tidak cocok dengan kode berpakaian perusahaan.
Padahal, Budlal telah menawarkan untuk menggunakan kerudung yang warnanya matching dengan seragam Disney atau terdapat logo Disney, tetapi Disney tetap menolak ide Budlal dan malahan meminta Budlal bekerja di area belakang yang jauh dari pandangan para pengunjung.
Disney memecat Budlal pada tahun 2010 hanya karena ia menolak perintah untuk memakai topi besar ala Disney di atas kerudungnya.
Menurut pengacara Reem Salahi, dikutip Presstv, bahwa pihak Disney Land sengaja menyuruh Budlal memakai topi besar supaya identitas keislamannya tidak terlihat, dan sebagai bentuk olok-olokan terhadap agamanya.
Namun pihak Disney mengklaim, dalam sebuah pernyataan, bahwa “Walt Disney parks and resorts memiliki sejarah panjang mengakomodasi permintaan berbagai agama dari para cast member dari semua keyakinan.”
Meskipun Disney membela citra perusahaan dengan mengklaim “mentoleransi berbagai agama” tetapi pengacara Richardson mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan bahwa Disney melakukan praktek diskriminasi.
Sekarang Walt Disney menghadapi tuduhan ganda, meliputi kegagalan mencegah diskriminasi dan penghinaan serta pemecatan yang melanggar kebijakan publik. (muslimahzone.com/arrahmah.com)