LILONGWE (Arrahmah.com) – Para Muslim Malawi berusaha membantu memerangi wabah mematikan dengan menggunakan kitab suci Al-Qur’an untuk menyampaikan ayat-ayat Allah kepada para penderita HIV dan AIDS agar mereka tidak putus asa dalam melewati penderitaan mereka.
“Solusi ini untuk menangani HIV dan AIDS dan tantangannya yang terletak di dalam diri kita. Kita tidak perlu mencari untu di tempat lain untuk sebuah solusi. Kita hanya bisa menemukan solusi ini di dalam Al-Qur’an,” ujar Khadijah Hamdan, seorang anggota eksekutif Organisasi Wanita Muslim di Malawi, kepada OnIslam.net.
Khadijah menegaskan bahwa wabah mematikan tersebut hanya bisa dilawan dengan mengikuti ajaran Islam, mengingat umumnya penderita HIV dan AIDS diakibatkan oleh seks bebas atau narkoba dan biasanya pengidap penyakit tersebut diabaikan atau didiskriminasi oleh masyarakat.
“Kita hanya bisa berhasil melawan wabah ini jika kita mengikuti ajaran Islam, yang kita temukan dalam Al-Qur’an,” katanya.
Khadijah mengatakan bahwa wabah mematikan tersebut telah menghancurkan masyarakat di negerinya dan mempengaruhi semua orang terlepas dari agama mereka, memicu stigma dan diskriminasi.
“Atas alasan inilah kami bertekad untuk menggunakan Al-Qur’an sebagai senjata untuk membimbing kami melalui jalan cinta dan kasih sayang dalam upaya kami untuk menciptakan lingkungan yang bahagia bagi semua Muslim di Malawi. Bagi mereka yang terjangkit ataupun tidak oleh wabah ini merasakan penderitaan akibat stigma dan diskriminasi. Mereka diabaikan oleh orang-orang yang mereka cintai,” katanya.
Berangkat dari keyakinan Islam, Khadijah dan organisasinya aktif berdakwah kepada orang-orang yang sedang melalui kesulitan dalam hidup mereka dengan menyampaikan pesan cinta dan kasih sayang berdasarkan Al-Qur’an, baik terhadap mereka penderita HIV dan AIDS, para janda, dan anak-anak yatim.
“Sebagai Muslim, kita harus bersolidaritas dengan semua orang yang sedang mengalami penderitaan,’ katanya.
Malawi, negara yang terletak di bagian utara Afrika itu, menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat prevalensi tertinggi HIV dan AIDS di wilayah Sahara itu.
Menurut data Komisis Aids Nasional (NAC) Malawi, lebih dari sepersepuluh populasi negara tersebut positif terjangit HIV. Malawi mencatat bahwa rata-rata ada 1000 kasus baru setiap pekannya. (siraaj/arrahmah.com)