KANADA (Arrahmah.com) – Sering terjadinya kesalahpahaman di lingkungan Kanada, sekelompok Muslimah dari Thompson River University (TRU) membentuk Sister Club untuk menyebarkan tentang Islam.
Sister Club bertujuan untuk membantu menjelaskan tentang Islam yang kebanyakan orang-orang Kanada terkhusus di TRU salah paham dalam memandang ajaran Islam.
“Ini bukan hanya untuk menunjukkan budaya kita sendiri, ini untuk berbagi cara saya dalam membantu orang-orang,” kata Hayfaa Golabkhan, pencetus ide Sister Club mengatakan kepada Kamloops Daily News pada Senin (2/4/2012).
Sekelompok Muslimah di Sister Club mengalami insiden stereotip yang berbeda di lingkungan mereka, kemudian mereka membentuk Sister Club dengan semangat untuk memberitahu, mengajarkan, dan mendidik orang-orang di sekitar mereka tentang keyakinan Islam.
Salah satu anggota Sister Club, Lamyaa Alshenrifi, seorang mahasiswa di TRU, yang pernah mengalami insiden yang menyakitkan hati karena dituduh kasar oleh dosen Bahasa Inggrisnya karena tidak mau berjabat tangan dengan laki-laki.
Karena Lamyaa tidak fasih berbahasa Inggris, Lamyaa tidak dapat menjelaskan kepada dosen itu tentang adab wanita dalam Islam, bahwa wanita dalam Islam diperbolehkan berjabat tangan dengan sesama wanita, dan laki-laki yang termasuk mahram, namun tidak boleh berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahram.
Namun dosen itu tidak memberi Lamyaa waktu untuk melakukan pembelaan, yang menyebabkan Lamyaa sakit hati.
May Almohanna, anggota Sister Club ikut merasakan apa yang dialami saudarinya itu.
“Ketika kalian menghadapi situasi semacam itu, itu benar-benar menyakitkan. Karena kalian begitu mencintai agama kalian,” katanya.
“Tanpa kata-kata yang diambil dalam tuduhan yang salah, hanya akan membakar mu di dalam,” tambah May.
Acara pertama
Sister Club menggelar acara di Kamploops, Kanada untuk menyebarkan pemahaman mendalam tentang apa artinya menjadi wanita dan seorang Muslim.
Menyelenggarakan acara pertama mereka, Sister Club mengadakan Seminar tentang menjadi wanita Muslim dalam durasi yang cukup panjang sehingga memungkinkan untuk menjawab pertanyaan dan menjernihkan kesalahpahaman.
Pada kesempatan tersebut, meski hanya dihadiri oleh 30 orang, mereka tetap bersemangat. Yang datang dalam acara tersebut tidak hanya Muslimah, melainkan wanita non-Muslim juga.
Muslimah bertemu wanita non-Muslim yang sangat ingin belajar lebih banyak tentang kehidupan sebagai seorang wanita Muslim yang hidup di Kamloops.
Dalam Seminar itu, Sister Club juga menjelaskan tentang pakaian wanita di dalam Islam yang mewajibakan menutup aurat mereka.
Menariknya, Sister Club meminta wanita untuk mencoba mengenakan jilbab pada saat Seminar berlangsung.
Empat wanita, semuanya berkulit putih, mengajukan diri untuk mengenakan jilbab selama Seminar untuk mengalami bagaimana rasanya mengenakan pakaian Muslimah.
Sister Club berusaha menjelaskan bahwa mengenakan jilbab membuat wanita merasa aman dan nyaman.
Dalam sesi tanya jawab, Sister Club menjawab pertanyaan tentang ajaran Islam yang diajukan dalam upaya untuk menjernihkan mitos-mitos buruk dari pandangan non-Muslim tentang Islam, dan mengatakan untuk tidak mempercayai wikipedia untuk belajar Islam.
“Jangan percaya Wikipedia,” kata Safiya Alshibani, seorang anggota Sister Club. (muslimahzone.com/arrahmah.com)