DUBLIN (Arrahmah.com) – Seorang Muslilmah Irlandia merasa terganggu oleh polisi setelah ia dan temannya sedang shalat di sebuah taman di Dublin kemudian aparat keamanan meminta mereka untuk berhenti shalat.
“Kami sedang shalat dengan damai. Kami tidak menyanyi-nyanyi atau menyebabkan gangguan bagi masyarakat,” kata Sajida, kepada koran Irlandia The Independent, seperti dilansir OnIslam.
Kejadian itu terjadi pada Kamis lalu di Griffith Park, Drumcondra, di mana aparat itu keamanan mendatangi kedua Muslimah itu dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus izin terlebih dahulu untuk shalat.
“Kemudian dia membunyikan klaksonnya dan memberitahu kami bahwa kami butuh izin untuk shalat,” ujar Muslimah yang tidak ingin disebutkan nama lengkapnya karena alasan keamanan.
“Dia mengatakan kepada kami untuk berhenti. Saya merasa diganggu dan diintimidasi,” lanjut Sajida.
Aparat keamanan itu bekerja untuk perusahaan Manguard Plus yang memiliki kontrak dengan Dewan Kota Dublin untuk menyediakan layanan pengawasan di taman tersebut.
Karena berita insiden ini tersebar luas, bos perusahaan tersebut memutuskan untuk menghentikan karyawan tersebut sementara.
“Saya telah tinggal di Timur Tengah jadi Saya tahu betapa penting shalat bagi orang-orang yang mengamalkan keyakinan ini,” kata Bill Brown, bos Manguard Plus.
“Kami benar-benar mengecam tindakan pekerja kami,” tandasnya. (siraaj/arrahmah.com)