JAKARTA (Arrahmah.com) – Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bersama para intelektual Muslimah se-Indonesia menyerukan kaum intelektual agar tidak terjebak turut memberikan harapan palsu pada publik akan adanya perbaikan kondisi bangsa melalui mekanisme pesta demokrasi.
“Hasil-hasil survey mereka terkait kondisi politik hanya mendukung politik pencitraan untuk menutup borok sistem yang ada. Padahal telah nyata demokrasi sebagai jalan perubahan menuju Indonesia lebih baik adalah harapan semu. Sistem politik yang berbasis kebebasan ini telah melahirkan undang-undang yang memfasilitasi kemaksiatan dan kejahatan, memberikan janji palsu kesejahteraan dan keadilan, serta melegalkan lepasnya tanggung jawab negara untuk memberikan hak-hak rakyat,” ungkap Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Iffah Ainur Rochmah dalam press releasenya nomor: 65/PN/03/14 berjudul, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, intelektual Muslimah serukan Indonesia lebih baik dengan meninggalkan demokrasi dan menegakkan Khilafah.
Iffah menyatakan, perbaikan bagi bangsa ini tidaklah cukup hanya sekedar pergantian wajah para penguasa. “Dibutuhkan perubahan mendasar tidak hanya dengan mengganti orang-orang yang tidak berkualitas namun juga perlu mengganti sistem demokrasi yang terbukti rusak dan merusak,” tegasnya.
“Begitu pula keterwakilan perempuan di parlemen dalam jumlah besar tidak akan membawa pengaruh signifikan pada perbaikan kondisi tanpa perubahan sistem,” sambung Iffah.
Kepada kaum intelektual, Muslimah HTI menghimbau agar berada di garda depan untuk berjuang menegakkan sistem Khilafah sebagai satu-satunya pengganti bagi sistem demokrasi.
“Khilafah yang berbasis kedaulatan di tangan syariat akan menetapkan perundang-undangan syariat yang berpijak pada benar dan salah hakiki dari Al Khaliq, tanpa berkompromi dengan kepentingan apapun. Juga memberikan kekuasaan pada rakyat untuk memilih pemimpin dalam rangka menerapkan syariat,” ungkap Iffah.
Bagi kaum intelektual, Muslimah HTI menyeru, khilafah tidak hanya menjadi jalan lahirnya Indonesia yang lebih baik namun juga memberikan harapan kembali hadirnya peradaban Islam yang terbukti telah berhasil memimpin peradaban dunia dan mewariskan perkembangan tertinggi ilmu pengetahuan sepanjang 12 abad. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunan di tepi jurang yang runtuh, lalu (bangunan) itu roboh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.“(At- Taubah [9]: 109).
(azm/arrahmah.com)