Penusukan terhadap seorang Muslimah berusia 50 tahun yang mengenakan kerudung telah kembali menyulut kekhawatiran dalam komunitas Islam Contra Costa, di mana enam tahun lalu sebuah Masjid pernah dihancurkan oleh pembakaran.
Sementara pihak berwenang mengklaim penusukan tidak dimotivasi oleh kebencian.
“Masyarakat di sana sangat gugup,” ujar Rachel Roberts dari Dewan Hubungan Amerika-Islam seperti ditulis mercurynews.com.
Korban yang telah berusia 50 tahun merupakan seorang guru dan aktivis yang melakukan pelayanan sosial. Ia mengirimkan anaknya ke sekolah dan membeli bahan makanan di Save Mart, Contra Loma Boulevard di Antioch pada 30 Mei lalu sekitar pukul 8.00 waktu setempat ketika serangan terjadi, menurut keterangan polisi dan Muhammad Chaudry, presiden Islamic Center Antioch. Korban ditikam beberapa kali namun menurut dokter ia diperkirakan bisa pulih.
Petugas dengan cepat menangkap Jeffrey Crimson (35), yang awalnya ditangkap dan ditahan oleh saksi, ujar polisi. Jaksa menuduh Crimson dengan percobaan pembunuhan menggunakan senjata mematikan.
Polisi mengklaim bahwa korban secara acak ditargetkan dan tidak ada laporan polisi yang menunjukkan penusukan itu adalah kejahatan rasial, ujar jaksa Contra Costa, Mark Eichman.
Komunitas Muslim mulai khawatir, karena yang ditikam adalah seorang Muslimah yang mengenakan hijab. Teori lain mengungkapkan bahwa serangan itu mungkin pembalasan atas serangan di Woolwich beberapa waktu lalu di mana dua orang menyerang seorang tentara Inggris hingga tewas.
Sebagai respon, Dewan Hubungan Amerika-Islam telah mengirim panduan keamanan dan masyarakat Muslim telah meminta polisi untuk berpatroli selama Ramadhan di pusat-pusat komunitas Islam.
“Ini telah membuat takut para wanita daripada pria,” ujar Abdul Rahman, pejabat Islamic Center Antioch. “Kami meminta mereka untuk pergi berpasangan jika mereka bisa, dengan saudara atau suami.”
Di bulan Agustus 2007 silam, api melahap abis Islamic Center Antioch. Polisi menetapkan itu terjadi karena kesengajaan, namun tidak ada tersangka yang ditangkap hingga saat ini.
Sebelum kebakaran terjadi, masjid telah dirusak beberapa kali, ditembaki dan menerima telepon ancaman. Sebuah kebakaran kecil juga pernah terjadi di tahun 2002.
Masjid tersebut dibangun kembali pada bulan Juni 2009.
“Kami memiliki pemahaman yang baik dengan tetangga kami (non-Muslim). Fokus saya lebih kepada kebaikan yang ditampilkan kepada orang-orang Samaria yang baik yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menangkapnya,” ujarnya. “Intinya adalah wanita itu tidak bersalah, dia Muslimah pekerja keras yang ditusuk karena tidak melakukan apa-apa dan pertanyaannya mengapa penyerang melakukan itu?” (haninmazaya/arrahmah.com)