LONDON (Arrahmah.com) – Komisi Eropa untuk Rasisme dan Intoleransi (ECRI) telah mengumumkan bahwa kekerasan rasial di Eropa pada tahun 2009, yang menyebabkan peringatan keras dari organisasi hak asasi manusia tersebut.
Laporan ECRI Januari-Desember 2009 diumumkan pada Kamis (8/7) dan memperlihatkan tren utama di bidang rasisme, diskriminasi rasial, xenophobia, anti-Semitisme dan intoleransi di Eropa. Salah satu temuan utama ECRI menggarisbawahi bahwa kaum muslim adalah korban terbesar dari diskriminasi pekerjaan, penegakan hukum, perencanaan kota, imigrasi, dan pendidikan, serta pembatasan hukum tertentu yang diberlakukan baru-baru ini.
“Pada tahun terakhir telah terjadi pengerasan dalam perdebatan mengenai imigrasi dan peningkatan sikap anti-asing dan intoleransi, termasuk serangan verbal dan insiden kekerasan,” kata direktur ECRI, Nils Muiznieks, dilansir Today’s Zaman pada Jumat (9/7).
Dalam laporan tersebut, ECRI menyatakan bahwa krisis ekonomi yang berdampak pada peningkatan pengangguran dan pemangkasan pelayanan sosial, merupakan salah satu pemicu meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia di Eropa. Iklim negatif opini publik, yang sering dipicu oleh pidato politik yang semakin xenophobia, telah menyebabkan imigran dianggap bertanggung jawab atas pengangguran dan kemerosotan keamanan.
Laporan tahunan ECRI ini juga mengkritisi para politisi yang sering menggunakan isu anti-imigrasi dan retorika anti-Islam untuk tujuan pemilu. (althaf/arrahmah.com)