DUBLIN (Arrahmah.com) – Masjid-masjid dan sekolah-sekolah Muslim telah menerima surat kaleng berisi ancaman kekerasan terhadap Muslim Irlandia.
Menteri Kehakiman, Alan shatter mengutuk surat kebencian dan mengungkapkan bahwa ia telah membawa masalah tersebut untuk menjadi perhatian Komisaris Garda, Martin Callinan untuk ditindak lanjuti, lansir Irish Independent pada Selasa (26/11/2013)..
“Aku benar-benar mengutuk rasisme dan kefanatikan agama dalam segala bentuknya dan sangat terkejut oleh komunikasi ini. Intoleransi agama tidak memiliki tempat dalam masyarakat kami. Hasutan kebencian dan hasutan untuk melakukan kekerasan merupakan tindak pidana menurut hukum kami,” klaim Shatter.
Dewan Imigran Irlandia mengatakan bahwa surat-surat dengan ancaman langsung telah dikirim melalui pos dan juga internet dan mendesak siapapun yang bertanggung jawab untuk ancaman terhadap komunitas Muslim ini harus dituntut.
Denise Charlton, kepala eksekutif Dewan Imigran mengatakan : “Munculnya surat ini dan ancaman yang bersifat jahat sangat mengkhawatirkan. Bahasa yang digunakan terkait dengan ekstrimis sayap kanan yang telah muncul kembali di wilayah lain di Eropa.’
Dia menambahkan bahwa dewan menyadari kampanye kebencian ini setelah dihubungi oleh anggota masyarakat. Isi surat tersebut juga telah disebarkan secara online termasuk di sebuah situs anti-Islam internasional.
Gerakan Anti-perang Irlandia (IAWM) mengungkapkan bahwa masjid-masjid dan sekolah-sekolah Islam telah menerima “surat ancaman”.
“Beberapa Muslimah telah melaporkan mereka mendapat surat serupa karena mengenakan hijab yang datang melalui kotak surat di rumah mereka,” ujar Jim Roche dari IAWM.
Dia mengatakan, bahasa yang digunakan dalam surat itu sangat menakutkan dan keras dan membuat referensi khusus untuk rencana pembangunan sebuah Masjid di utara Dublin.
Dalam surat itu dijelaskan bahwa rencana tersebut “memalukan dan menjijikkan”.
Dr. Ali Selim, dari Masjid Clonskeagh mengatakan kepada Irish Independent bahwa dua surat dikirimkan ke Masjid tersebut, satu pada pekan lalu dan satu di minggu ini.
Dia mengatakan bahwa penulis surat adalah orang bodoh, karena lebih dari setengah dari komunitas Muslim di Irlandia adalah asli kelahiran Irlandia, bukan pendatang. “Jadi, mereka berada di rumah sendiri,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)