STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Menghadapi rangkaian serangan kebencian yang terus meningkat yang menargetkan masjid dan pusat Islam di Swedia, Muslim Swedia berencana melakukan survei komprehensif untuk mendefinisikan ancaman yang dihadapi Muslim di negara Nordic.
“Ini hanya tinggal menunggu waktu sampai seseorang terluka parah atau meninggal,” Helena Hummasten, kepala Dewan Muslim Swedia, mengatakan kepada Svergies Radio (SR), The Local melaporkan, Senin (20/1/2014).
Sejak tahun lalu, Masjid dan pusat Islam di Swedia telah berada di bawah serangkaian serangan kebencian yang meningkatkan kekhawatiran ummat Islam.
Pada 2013 saja, sekitar 300 kejahatan kebencian terhadap Muslim dilaporkan di Swedia. Januari ini, Masjid Stockholm diserang oleh pengacau yang menuliskan swastika pada pintu Masjid.
Beberapa warga menunjukkan solidaritas mereka terhadap Ummat Islam Swedia yang menghadapi serangan dari para islamopobhia dengan meletakkan karangan bunga berwarna merah muda dan putih yang ditempelkan di atas swastika hitam di pintu-pintu masjid pusat Stockholm.
Serangan lain dilaporkan sebelumnya pada November 2013 ketika bangkai babi dilemparkan ke masjid di selatan Stockholm setelah menghancurkan jendela pintu utama masjid.
Menurut Dewan Nasional Swedia untuk Pencegahan Kejahatan, insiden ini sedang meningkat, memaksa banyak Muslim untuk menjauhkan diri dari shalat di masjid.
“Saya tahu orang-orang khawatir atas keselamatan mereka ketika mereka pergi ke masjid,” kata Hummasten.
Seiring dengan beberapa ancaman yang dihadapi masjid dan pusat-pusat Islam, Survei Nasional tersebut diusulkan untuk dapat merumuskan suatu cara untuk mengurangi tindakan kekerasan terhadap Muslim di Swedia. Survei ini juga diharapkan dapat menawarkan beberapa metode untuk meningkatkan keamanan di pusat-pusat Islam dan masjid. (Ameera/Arrahmah.com)