DHAKA (Arrahmah.com) – Muslim Roohingya yang mengungsi ke Bangladesh setelah penumpasan brutal militer tiga tahun lalu merayakan penahanan Aung San Suu Kyi oleh tentara pada hari Senin (1/2/2021).
Sebagaimana dilansir AFP, Selasa (2/2/2021), berita penangkapan Suu Kyi menyebar dengan cepat di kamp pengungsian yang padat di Bangladesh, tempat tinggal sekitar satu juta pengungsi Rohingya.
Para pengungsi merasa senang karena selama ini Suu Kyi dianggap penyebab dari penderitaan mereka pada saat masih menempati wilayah Negara Bagian Rakhine di Myanmar Barat.
“Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tidak merayakannya?” kata pemimpin komunitas Farid Ullah dari Kutupalong, pemukiman pengungsi terbesar di dunia.
Seorang pemimpin di kamp tetangga Balukhali, Mohammad Yusuf, mengatakan Suu Kyi sebenarnya adalah harapan terakhir Rohinya.
“Tetapi dia mengabaikan penderitaan kami dan mendukung genosida terhadap Rohingya,” ujarnya.
Beberapa orang Rohingya juga menggelar doa khusus untuk menyambut apa yang mereka sebut “keadilan”.
“Jika otoritas kamp mengizinkannya, Anda akan melihat ribuan Rohingya keluar dalam pawai perayaan,” katanya Mirza Ghalib, seorang pengungsi di kamp Nayapara.
Juru Bicara Serikat Mahasiswa Rohingya yang cukup berpengaruh, Maung Kyaw Min, mengatakan sekarang ada peningkatan harapan bahwa Rohingya dapat kembali ke desa mereka di Myanmar.
“Tidak seperti pemerintah terpilih, militer (pemerintah) ini akan membutuhkan dukungan internasional untuk bertahan. Jadi kami berharap mereka akan fokus pada masalah Rohingya untuk mengurangi tekanan internasional,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)