RAKHINE (Arrahmah.com) – Puluhan Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh karena tindakan keras militer di Myanmar barat, menurut warga dan pejabat militer Bangladesh, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Kamis (17/11/2016).
Beberapa Muslim Rohingya ditembak ketika mereka mencoba menyeberangi Sungai Naaf yang memisahkan Myanmar dan Bangladesh.
Sebanyak 130 orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di negara itu, menurut tentara Myanmar.
Pertumpahan darah ini adalah yang paling serius sejak bentrokan komunal yang terjadi di negara bagian Rakhine Myanmar pada tahun 2012 yang telah menewaskan ratusan orang.
Hal ini telah terkena kurangnya pengawasan militer oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian.
Tentara telah mengintensifkan operasinya selama tujuh hari terakhir dan telah menggunakan helikopter, dan puluhan orang dilaporkan tewas.
Pekerja bantuan, penghuni kamp dan pihak berwenang di Bangladesh memperkirakan bahwa sedikitnya 500 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar sejak serangan yang berlangsung pada Oktober.
(ameera/arrahmah.com)