MAUNGDAW (Arrahmah.com) – Petugas Nasaka (pasukan keamanan penjaga perbatasan Burma) hampir membunuh seorang pria Muslim Rohingya dari Maungdaw selatan setelah pemukulan tak beralasan yang mereka lakukan hingga membuatnya pingsan dan mengalami pendarahan di mulutnya, menurut seorang tetua di desanya, lansir WP.
“Personil Nasaka dari 7 wilayah pergi ke rumah Molana Mohamed Jalal (40), putra Nazir Ahmed, di Aley Desa Kyaw pada Senin (17/6/2013) tengah malam. Mereka mencoba untuk masuk ke rumahnya setelah mendobrak pintu. “
Saat pemilik rumah terbangun, ia berteriak minta tolong setelah melihat orang-orang bersenjata yang berbicara bahasa Burma di dekat pintunya, menurut sumber Nasaka.
Warga desa bergegas ke tempat kejadian setelah mendengar jeritan, tapi Nasaka melepaskan tembakan ke udara, menurut berbagai sumber. Jalal kemudian diseret dari rumahnya dan dipukuli sampai ia tak sadarkan diri.
Penduduk desa meyakini bahwa petugas Nasaka pergi ke rumah Jalal untuk merampoknya. Mereka memukulnya setelah ia menuduh mereka mencuri dan ini membuat mereka sangat marah, kata kerabat dekat korban.
Kemudian, Jalal dibawa ke kamp lokal Nasaka di mana ia ditahan dan tidak ada yang diizinkan untuk mengunjunginya, kata seorang kerabat yang tidak ingin disebut namanya.
Seorang mantan administrator mengatakan kepada Kaladanpress bahwa jenis tindakan penyalahgunaan yang dilakukan oleh otoritas negara seperti itu biasa terjadi.
“Setiap malam personil Nasaka pergi ke desa Rohingya dan mencoba untuk mengusik warga desa dengan tuduhan-tuduhan palsu.” (banan/arrahmah.com)